News
Jumat, 25 Maret 2011 - 17:43 WIB

DPRD : Pedagang kecil jadi tumbal Pasar Agro

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Solopos.com)--Kembalinya sejumlah pedagang sayur dan buah ke lokasi bekas Pasar Fajar di Jalan Banyuono dan Puja Pura dinilai akibat tidak adanya kajian sosiologis dan ekonomis saat mendirikan Pasar Agro Hortikultura di Jalan Gajah Mada.

“Akibatnya pedagang kecil jadi tumbal. Mereka tidak mendapatkan keuntungan ketika dipindah dari Pasar Fajar di Banyuono, Puja Pura dan Jalan A Yani ke Pasar Agro di Jalan Gajah Mada Purwodadi sehingga mereka kembali ke tempat lama,” ujar anggota Komisi B DPRD Grobogan Amin Rois SE kepada Solopos.com, Jumat (25/3/2011).

Advertisement

Perlunya kajian sosiologis dan ekonomis, menurut Amin Rois, karena untuk mendirikan pasar harus tahu benar bagaimana nantinya nasib pedagang jika di pindah ke lokasi baru. Apakah nilai ekonomisnya ada, bagaimana akses dan kemungkinan tingkat pembelinya.

“Karena saya melihat pemindahan pedagang dan pendirian Pasar Agro Hortikultura itu terburu-buru hanya sebatas memenuhi tuntutan sejumlah pihak saja,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pedagang sayur dan buah kembali menggelar dagangannya di lokasi bekas Pasar Fajar. Karena dinilai mengganggu dan terkait penilaian Adipura akhirnya Satpol PP mengambil tindakan dengan mengusir para pedagang dan menyita lapak para pedagang, Kamis (24/3/2011).

Advertisement

“Yang menikmati keuntungan itu pedagang grosir sedang pedagang kecil yang konsumennya langsung rumah tangga tidak mendapatkan untung seperti dulu berjualan di Pasar Fajar,”  jelas Amin Rois.

rif

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Grobogan Pasar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif