Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Anggota DPR kembali memulai masa sidang II tahun sidang 2009/2010 dengan menggelar rapat paripurna setelah reses usai. Dalam paripurna kali ini, DPR mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang 3 tokoh, yaitu mantan Presiden Abdurrahman Wahid, mantan menteri Frans Seda, dan Wakil Ketua DPR Marwoto Mitrohardjono.
“Untuk menghormati beliau-beliau, kami mengajak anggota Dewan untuk
berdiri dan mengheningkan cipta bagi para almarhum seraya membacakan surat Al-Fatihah untuk yang beragama Islam dan untuk yang beragama lain supaya menyesuaikan,” ujar Ketua DPR Marzuki Alie.
Hal itu dikatakan Marzuki dalam pembukaan rapat paripurna, di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/1).
Marzuki menambahkan, saat ini bangsa Indonesia masih dalam suasana
berkabung. Tiga tokoh nasional berturut-turut telah wafat dalam sepekan terakhir.
“Tanggal 30 Desember 2009, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah menghadap sang Khalik. Hari Kamis 31 Desember 2009 telah wafat Fransiscus Xaverius Seda (Frans Seda), dan kemaren sore 3 Januari 2010 kita dikejutkan dengan wafatnya Bapak Marwoto Mitrohardjono, Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat,” katanya.
Kepergian Gus Dur, lanjut Marzuki, telah meninggalkan duka mendalam. Sebab Gus Dur merupakan seorang guru bangsa. Sementara Frans Seda dikenal sebagai tokoh 3 zaman dengan pemikiran-pemikiran yang cukup
cemerlang.
“Adapun Bapak Marwoto adalah salah satu pimpinan DPR yang sangat
berdedikasi. Ide-ide beliau bagi peningkatan kinerja dewan cukup baik,” katanya.
Jenazah Marwoto akan disemayamkan di Plaza Nusantara DPR setelah sidang paripurna. “Selanjutnya akan dilakukan salat jenazah setelah salat Zuhur di Masjid Baitul Rahman,” ucapnya.
dtc/isw