News
Selasa, 15 November 2016 - 21:00 WIB

DPD Sebut Intelijen Kecolongan Soal Bom Gereja Samarinda

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Brimob Polda Kaltim mengamankan lokasi ledakan bom di Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Amirulloh)

Bom gereja di Samarinda dinilai menjadi peringatan bagi kinerja intelijen.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mengatakan bahwa teror bom di Gereja Oikumene, Samarinda, adalah akibat deteksi dini intelijen yang belum optimal dalam mencegah aksi teror.

Advertisement

“Ini mengindikasikan kecolongan intelijen dalam mendeteksi aksi teror, apalagi terjadi di Kaltim yang sudah merupakan salah satu basis teroris,” ujar Farouk, Selasa (15/11/2016).

Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menentang segala bentuk kekerasan dan teror yang terjadi selama ini atas nama apapun. Karena pada akhirnya, tindakan tersebut kontraproduktif dalam usaha menciptakan kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan beragama di Indonesia.

Menurutnya, aparat keamanan harus menindak secara tegas pelaku teror bom gereja di Samarinda sesuai dengan perbuatannya. Dia mendesak aparat keamanan untuk mengungkap jaringan pelaku teror Gereja tersebut.

Advertisement

Dia juga menghimbau kepada elite bangsa agar peristiwa tersebut tidak perlu mencoreng persatuan dan terus mendoakan korban yang saat ini belum sepenuhnya pulih. “Saya mengimbau kepada para tokoh dan elite bangsa untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif. Di antaranya dengan menghindari komentar-komentar yang berpotensi menyebabkan konflik.” pungkasnya.

Ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016), melukai lima orang di mana empat orang diantaranya adalah anak-anak, dan salah satunya meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif