News
Sabtu, 17 Juni 2023 - 13:46 WIB

Dosen UTP Solo Ciptakan Permainan Goara-Goara, Gabungan 8 Permainan Tradisional

Dhima Wahyu Sejati  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Simulasi permainan goara-goara yang merupakan gabungan dari berbagai permainan tradisional. Simulasi dilakukan di kampus UTP Solo, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dosen Pendidikan Jasmani Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Slamet Santoso, membuat inovasi baru dengan menciptakan olahraga atau permainan bernama goara-goara. Kata goara merupakan akronim dari gabungan olahraga tradisional.

Slamet menggabung delapan permainan tradisional yang digabung, yakni rangku alu, balap karung, lompat tali bertahap/bertingkat, suda manda/engklek, lompat tali berputar, egrang bambu, boy-boyan, dan panjat bambu.

Advertisement

Slamet kemudian menjelaskan bagaimana cara memainkanya, serta rintangan dan tahapan apa saja yang harus dihadapi pemain. Permainan goara-goara memiliki delapan pos yang harus dihadapi oleh pemain.

Pos pertama merupakan permainan yang dikombinasikan dengan gerak, tari, lagu serta modifikasi dari permainan rangku alu, sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Advertisement

Pos pertama merupakan permainan yang dikombinasikan dengan gerak, tari, lagu serta modifikasi dari permainan rangku alu, sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Rangku alu dimainkan oleh empat orang yang masing-masing memegang bambu. Bambu tersebut dipegang hingga membentuk palang, kemudian dimainkan dengan membuka-menutup sehingga menghasilkan irama. 

Sementara pemain lain harus melompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu tersebut. Variasi gerakan yang indah dan suara dari bambu menjadikan permainan rangku alu memesona.

Advertisement

Pos ketiga yaitu modifikasi permainan lompat tali bertahap/bertingkat yang dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

Pos keempat adalah modifikasi permainan sunda manda atau engklek gunung dengan desain unik. Lalu pemain menuju pos kelima yang modifikasi permainan lompat tali berputar. Dilakukan secara bertahap, semakin tahapannya bertambah, tali akan semakin cepat berputar.

Lalu pos keenam adalah permainan egrang yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi seperti kekuatan, kelincahan, keseimbangan, daya tahan, kelentukan, kecepatan, dan gerak koordinasi.

Advertisement

Pemain masih harus mempertahankan performa dengan melewati pos ketujuh yang modifikasi boy-boyan, permainan tradisional asal Sunda. Para pemain harus mampu melempar bola ke sasaran. Pemain kemudian menuju pos terakhir atau kedelapan, yakni panjat bambu. Sesuai namanya, pemain harus memanjat bambu.

Slamet mengatakan untuk panjat bambu, masih bisa dimodifikasi dengan diletakkan di tengah air atau di tengah jaring laba-laba atau matras. Delapan pos goara-goara harus dilaksanakan secara berurutan dan berkesinambungan, Apabila pemain mengalami kegagalan di salah satu pos, maka akan dinyatakan gugur.

Pemain yang dinyatakan berhasil atau menang adalah mereka yang mampu menyelesaikan di semua posnya dengan waktu tercepat dan mendapatkan akumulasi poin tertinggi. 

Advertisement

Keunggulan Goara-Goara

Slamet mengklaim goara-goara memiliki keunggulan karena memiliki unsur seperti keindahan, kelincahan, kecepatan, kekuatan, kecermatan, kelentukan, keseimbangan, ketepatan, ketekunan, pantang menyerah, dan keberanian. 

Sebenarnya Goara-goara ini bisa dimainkan secara individual maupun beregu. Bisa juga dikemas dalam sebuah kompetisi, asalkan dimainkan secara bertahap.

Slamet menyebut dalam waktu dekat akan menggelar Festival Goara-Goara untuk pertama kalinya yang diadakan di GORS (Gedung Olahraga dan Seni) UTP Solo, Plesungan, Karanganyar. Festival ini sekaligus untuk mengenalkan keberagaman olahraga-olahraga tradisional. Dengan dikemas menjadi satu kesatuan, permainan ini diharapkan mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi penonton, pengunjung, atau wisatawan.

“Harapannya festival Goara-Goara ini mampu menjadi salah satu motor penggerak kebangkitan permainan maupun olahraga tradisional, memupuk jiwa patriot, pelopor, dan mandiri khususnya bagi para pemain serta membantu memajukan sektor pariwisata di Indonesia,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif