News
Rabu, 8 Desember 2021 - 13:48 WIB

Dosen UNJ Diduga Kirim Chat Mesum ke Mahasiswi

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual anak. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) diduga berinisial DA diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya. DA dicurigai mengirimkan pesan berisi rayuan alias sexting kepada beberapa mahasiswinya.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini dibenarkan Kepala Media Humas UNJ, Syaifudin. Pihak kampus sudah menerima laporan dari beberapa mahasiswi yang mengaku menjadi korban DA.

Advertisement

“Betul oknum yang bersangkutan berinisial DA. Adapun jenis pelecehan seksual yang dilakukan oknum, yaitu jenis perilaku menggoda dalam pesan teks atau sexting,” kata Syaifudin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021), seperti dilansir Okezone.com.

Baca juga: Bertambah, 4 Mahasiswi Unsri Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen

Syaifudin mengatakan saat ini kasus dugaan pelecehan seksual itu masih dalam penyelidikan internal. Upaya itu dilakukan sembari menunggu laporan dari korban lainnya.

Advertisement

“Kampus mendapatkan beberapa laporan aduan yang diakomodasi oleh BEM UNJ dan kemudian akan segera ditindaklanjuti oleh kampus,” ujarnya.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini mencuat ketika para korban melapor ke Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), sebagai corong aspirasi.

“Untuk mahasiswa yang merasa dilecehkan oleh oknum dosen yang sedang viral mereka melapor melalui BEM UNJ dan pihak BEM UNJ sudah menyampaikan ke pihak pimpinan kemarin,” tutupnya.

Advertisement

Baca juga: 8 Pegawai KPI Terduga Pelaku Pelecehan Seksual akan Dipecat Jika Terbukti Bersalah

Kasus dugaan pelecehan di lingkungan kampus bukan hal baru. Beberapa waktu lalu hal serupa terjadi di Universitas Sriwijaya. Dosen bernama Adhitya Rol Asmi, 34, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.

Tersangka diketahui melakukan tindakan cabul saat mahasiswa melakukan bimbingan dan meminta tanda tangan untuk skripsi.
Korbannya pun cukup banyak, yakni sekitar tujuh mahasiwa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif