News
Rabu, 13 Juni 2018 - 10:15 WIB

Donald Trump Sebut Akan Akhiri Latihan Militer di Korsel

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SEOUL &ndash;</strong> Deklarasi Presiden Amerika Serikat (AS) <a href="http://news.solopos.com/read/20180612/497/922121/hasil-ktt-trump-ingin-lucuti-nuklir-kim-jong-un-minta-bantuan-ekonomi">Donald Trump</a>, Selasa (12/6/2018), mengutarakan niat untuk mengakhiri latihan militer di Korea. <br />Donald Trump membuat keterangan itu dalam suatu jumpa pers setelah pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, dengan menyerukan permainan-permainan perang mahal dan "provokatif."</p><p>Wisma Biru Kepresidenan Korea Selatan menyatakan pihaknya perlu "mencari tahu arti dan maksud" dari pernyataan <a href="http://news.solopos.com/read/20180612/497/921997/bertemu-donald-trump-kim-jong-un-nyatakan-awal-perdamaian">Donald Trump</a>, seraya menambahkan bahwa ingin "mendalami berbagai langkah-langkah untuk membantu pembicaraan bergerak dengan lebih lancar."</p><p>Sementara itu seorang wanita juru bicara pasukan militer AS di Korea mengatakan mereka tidak menerima arahan untuk menghentikan latihan-latihan militer.</p><p>"USFK belum menerima arahan yang diperbarui mengenai eksekusi atau penghentian latihan-latihan – mencakup jadwal Ulchi Freedom Guardian di musim gugur ini," pasukan AS di Korea, kata Kolonel Jennifer Lovett, jubir itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip <em>Antara</em> dari <em>Reuters</em>, Selasa.</p><p>"Sesuai dengan mitra-mitra ROK (Korsel), kami akan melanjutkan postur militer kami saat ini hingga kami menerima arahan yang mutakhir dari Departemen Pertahanan (DoD) dan/atau Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM)."</p><p>Pentagon belum dapat menanggapi keterangan Trump mengenai penangguhan pelatihan. Letkol Chris Logan, seorang juru bicara, hanya berkata,"Departemen Pertahanan terus bekerja dengan Gedung Putih dan sekutu kami dan mitra-mitra yang sedang bekerja setelah pertemuan puncak AS/DPRK. Kami akan menmberikan informasi tambahan kalau sudah ada."</p><p>Satu pejabat Korsel mengatakan semula ia berpikir Donald Trump salah bicara. "Saya kaget ketika dia menyebut latihan-latihan itu &ldquo;provokatif" kata yang digunakan oleh seorang presiden AS," kata pejabat itu yang tak mau disebutkan jati dirinya untuk membahas isu sensitif secara politis.</p><p>Jika dilaksanakan, rencana itu bisa jadi salah satu langkah paling kongkrit dan kontroversial keluar dari pertemuan <a href="http://news.solopos.com/read/20180612/497/922028/keharuan-warnai-pertemuan-donald-trump-dan-kim-jong-un">Donald Trump dengan Kim Jong Un</a>, yang berjanji akan merampungkan denuklirisasi tetapi tak menyebutkan perincian.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif