SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi pelemahan <a href="http://news.solopos.com/read/20180904/496/937857/rupiah-kian-dekati-15.000us-paling-anjlok-se-asia" target="_blank" rel="noopener">nilai tukar rupiah</a> terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah di pasar spot anjlok 120 poin atau 0,81% ke level Rp14.935 per dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (4/9/2018).</p><p>Beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu meningkatkan ekspor, mengurangi impor, dan mengawasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di proyek-proyek strategis. "Ini sedang dibahas proyek mana yang TKDN rendah. [Daftar proyek] lagi dibikin," ujarnya di Kantor Wapres, Selasa (4/9/2018).</p><p>Dia menuturkan isu terkait TKDN tengah dibahas dengan beberapa menteri, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, serta Menteri ESDM termasuk Pertamina dan PLN.</p><p>Jk menambahkan pemerintah ingin fokus menggenjot ekspor guna mengurangi <a href="http://news.solopos.com/read/20180904/496/937838/rupiah-anjlok-sri-mulyani-batasi-impor-barang-konsumsi" target="_blank" rel="noopener">defisit neraca perdagangan</a>. Pemerintah akan mengumumkan kebijakan ekspor dalam waktu dekat.</p><p>Menurutnya, pemerintah bakal mengoptimalkan penggunaan biodiesel agar pemanfaatkan konten lokal semakin besar. Hal ini, lanjutnya, harus dipikirkan matang-matang oleh Pertamina dan PLN sebagai operator sumber daya energi di Indonesia.</p><p>Terkait opsi menaikkan harga BBM, JK pun memastikan kemungkinan itu belum dibahas. "Belum dibicarakan," ungkapnya. <br /><br />Rupiah melemah 8,5% sejak awal tahun 2018 dan jatuh ke<a href="http://news.solopos.com/read/20180903/496/937635/ditutup-rp14815dolar-as-rupiah-sentuh-level-terendah-sejak-1998" target="_blank" rel="noopener"> level terendah dalam 20 tahun</a> terakhir. Adapun, defisit transaksi berjalan mencapai US$8 miliar pada kuartal II/2018 atau sekitar 3% dibandingkan dengan PDB Indonesia yang mencapai Rp3.684 triliun pada kuartal II/2018. Darmin mengatakan defisit transaksi berjalan Indonesia masih lebih kecil dibandingkan dengan Brasil, Turki, dan Argentina.</p>