News
Sabtu, 6 November 2021 - 15:32 WIB

Dituduh Lecehkan Mahasiswi, Dekan di Unri Ternyata Digadang Maju Rektor

Newswire  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak korban pelecehan seksual. (Freepik)

Solopos.com, PEKANBARU – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), SH, mengakui ada sejumlah pihak yang menggadang-gadang dirinya maju dalam bursa calon rektor kampus setempat.

Ia pun menuding ada aktor intelektual yang ingin menjatuhkan namanya dengan melalui isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan olehnya kepada salah satu mahasiswinya.

Advertisement

SH akan mencari tau siapa dalang atau aktor intelektual di balik tuduhan ia telah melecehkan mahasiswinya secara seksual. Menurutnya, hal ini dikait-kaitkan dengan kabar dirinya akan maju menjadi rektor. Padahal, kabar mengenai dirinya akan maju sebagai rektor Unri hanya sebatas isu.

“Saya akan mencari tau siapa aktor intelektualnya, siapa di belakang ini. Saya tegaskan bahwa isu saya maju untuk rektor 2022 itu tidak benar. Hanya beberapa pihak saya yang menggadang-gadangkan saya maju,” ujarnya seperti dilansir Okezone.com, Sabtu (6/11/2021).

Advertisement

“Saya akan mencari tau siapa aktor intelektualnya, siapa di belakang ini. Saya tegaskan bahwa isu saya maju untuk rektor 2022 itu tidak benar. Hanya beberapa pihak saya yang menggadang-gadangkan saya maju,” ujarnya seperti dilansir Okezone.com, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Dituding Lecehkan Mahasiswinya, Dekan di Unri Ancam Tuntut Rp10 Miliar

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), SH, mengancam akan menuntut ganti rugi sebesar Rp10 miliar karena merasa nama baiknya telah dicemarkan.

Advertisement

“Karena saya sudah dirugikan, maka saya akan tuntut balik admin Instagram dalam video itu. Tuntutan selanjutnya saya adalah menuntut balik. Karena yang menjadi sumber awal masalah ini adalah mahasiswi HI [Hukum Internasional] itu,” ucapnya.

Baca Juga: Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dekan “I Love U” Terancam Sanksi

Selain tuntutan hukum balik dengan melaporkan mahasiswi berinisial LM itu ke polisi. Dia juga sudah mempersiapkan pengacara. “Saya akan tuntut mereka dengan ganti rugi Rp10 miliar. Saya sangat dirugikan. Saya berani bersumpah tidak melakukan pelecehan seksual,” imbuhnya.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Dekan FISIP Unri, SH, membantah telah melakukan pelecehan seksual salah satu mahasiswanya, LM, kepada mahasiswinya.

SH mengaku kaget begitu mendengar kabar ia telah melecehkan LM yang datang untuk meminta bimbingan skripsi. Menurutnya, saat itu LM datang dengan raut wajah sedih. SH kemudian meminta LM menceritakan masalahnya. “Dia curhat, ayahnya jual mobil. Sakit-sakitan. Dia tinggal dengan tantenya yang hanya bisa memberi tempat tinggal. Kehidupan dia tanggung sendiri,” ujar SH melalui video yang diunggah akun IG mahasiswa_universitasriau, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Bantah Lecehkan Mahasiswinya, Dekan Unri Berani Sumpah Mubahallah

Advertisement

Menurut SH, saat menceritakan masalah pribadinya itu, LM terus menangis. Ia lalu berusaha menenangkan LM supaya tidak larut dalam kesedihan. “Jangan nangis, ini sudah mantab. Kalau LM berhasil, bisa kerja dan bantu keluarga itu bagus,” klaim SH.

SH lalu menceritakan sesuai kejadian itu, LM berpamitan kepada SH. Saat hendak bersalaman itu, LM masih terus menangis. SH mengklaim berusaha menguatkan hati LM dengan memegang kedua bahunya.

“Saya katakan gak usah menangis itu sudah mantab sambil gini [pegang bahu]. Apakah itu yang dikatakan pelecehan seksual? Kalau dikatakan saya cium pipi kanan dan kiri lalu cium bibir, itu tidak ada. Saya tegaskan lagi, secara hukum saya mau mempertanggungjawabkan. Sumpah mubahalah dengan Alquran saya tanggung. Saat itu saya pakai masker, dia tidak pakai masker,” papar SH.

Baca Juga: Parah, Korban Pelecehan Seksual Dipaksa Teken Perjanjian Damai, Pimpinan KPI Disebut Memfasilitasi

Sebelumnya, Pihak Universitas Riau di Pekanbaru membentuk tim pencari fakta independen guna mengetahui kejadian yang sesungguhnya terkait oknum dosen “I love U” yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi di ruang dekan beberapa waktu lalu.

Wakil Rektor II Universitas Riau Profesor Sujianto, Jumat (5/11/2021), mengatakan tim pencari fakta dibentuk untuk menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi sesuai pengakuannya di media sosial.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif