Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membantah telah menerima uang proyek pengadaan e-KTP senilai US $500.000. “Tidak benar itu, kalau saya dapat uang sebanyak itu, [saya] sudah kaya,” katanya ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (27/8/2013) malam.
Ganjar yang sedang berada di Magelang, mengungkapkan telah mendapat informasi dari beberapa koleganya di Jakarta melalui SMS tentang nyanyian mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Nazaruddin kalau dirinya ikut menerima fee pengadaan e-KTP senilai US $500.000. “Saya kaget mendapat SMS dari teman, dituding Nazarudin ikut mendapat uang US $500.000 dari pengadaan e-KTP,” tandas.
Ganjar yang baru dilantik menjadi Gubernur Jateng pada 23 Agustus lalu, menantang Nazaruddin untuk membuktikan tudingannya tersebut. “Sebutkan kapan waktu pemberian uang dan siapa orang yang menyerahkan uang tersebut kepada saya,” tukas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Supaya tidak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat, Ganjar meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut kasus e-KTP sampai tuntas. “Saya siap mambantu KPK untuk membongkar kasus tersebut sampai tuntas,” pungkasnya.