News
Senin, 11 Maret 2013 - 09:49 WIB

Ditemui Mendikbud, Mahasiswa Penerima Bidik Misi Menangis Berbagi Kisah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendikbud Muhammad Nuh (Dok/JIBI/Bisnis)

Mendikbud Muhammad Nuh (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

SOLO – Sebelum meresmikan tujuh gedung baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi, di depan halaman Masjid Nurul Huda UNS, Senin (11/3/2013).
Advertisement

M Nuh mengatakan UNS merupakan salah satu kampus yang tingkat ramah sosialnya sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa berlatar belakang kurang mampu yang diterima di UNS entah melalui Bidik Misi maupun beasiswa lain.

Dalam kesempatan itu dia berdiskusi dengan beberapa mahasiswa penerima Bidik Misi yang termasuk yatim, piatu dan yatim piatu. “Pemerintah ingin membuktikan bahwa dengan Bidikmisi, FK yang susah dijangkau orang miskin, saat ini mereka sudah bisa kuliah,” paparnya.

Mulai 2010, sambungnya, PTN minimal memang harus menerima 20%
mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Dia juga memastikan akan mendanai mahasiswa sampai jenjang menjadi dokter.

Advertisement

Salah satu mahasiswa penerima Bidik Misi dari FK UNS, Yunita,
mengatakan sangat senang saat mendapatkan beasiswa bidik misi. Saat
ini kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Dulu ayahnya adalah
seorang wiraswasta dan ibunya adalah ibu rumah tangga.

“Ayah saya meninggal karena serangan jantung dan selang sebulan ibu saya meninggal karena kanker hati pada 2012,” katanya sambil menangis terisak-isak.

Dia berpesan kepada mahasiswa lain yang masih memiliki orangtua untuk bisa melakukan yang terbaik untuk mereka. “Tidak usah malu dan minder. Yakinlah segala kerja keras akan terbayar,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif