News
Selasa, 18 April 2017 - 21:00 WIB

Ditanya Kans di Pilkada Jakarta, Ahok Sebut "Survei Selisih Tipis"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama istri, Veronica Tan dan anak, Nicholas Sean Purnama mencoblos di TPS 54 kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (15/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A)

Seusai rapat Asian Games 2018 di Istana, Ahok ditanya wartawan soal kansnya di Pilkada Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Kurang dari 24 jam jelang momen pencoblosan Putaran II Pilkada Jakarta, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke Istana Kepresidenan, Selasa (18/4/2017). Kedatangannya untuk menghadiri rapat terbatas mengenai pelaksanaan Asian Games 2018.

Advertisement

Pria yang juga mantan anggota DPR ini mengenakan batik berwarna coklat dan datang dengan mobil Toyota Land Cruiser B 1966 RFR. Sebelum dan seusai rapat dalam Kantor Presiden yang menjadi tempat rapat, Ahok masih menyempatkan diri meladeni berondongan pertanyaan wartawan dan masih menunjukkan keusilannya.

Memang bukan Ahok namanya kalau tidak nyeleneh. Setelah rapat dan tengah diburu oleh wartawan, mantan Bupati Belitung Timur ini justru berbelok menuju sebuah akuarium yang terletak di salah satu koridor Kompleks Istana Kepresidenan.

Advertisement

Memang bukan Ahok namanya kalau tidak nyeleneh. Setelah rapat dan tengah diburu oleh wartawan, mantan Bupati Belitung Timur ini justru berbelok menuju sebuah akuarium yang terletak di salah satu koridor Kompleks Istana Kepresidenan.

Pertanyaan pertama, tentu saja mengenai kans dirinya dalam pencoblosan besok. Berbeda dengan sosoknya selama ini, Ahok mengaku tidak terlalu yakin dengan hasil pencoblosan besok. “Surveinya kan tipis ya. Naik turun. Makanya aku enggak tahu, kita enggak tahu,” katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Ahok memang mendapat serangan hebat. Maka tak heran kalau dia harus berupaya keras untuk mempertahankan jabatannya sebagai Gubernur DKI. Hingga kini, Ahok masih menjadi terdakwa diterpa kasus penistaan agama.

Advertisement

Kasus itu pula yang membuat posisi Ahok bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat kini justru menjadi underdog, setelah sempat menjadi kandidat terkuat dalam perlombaan menuju DKI-1. Sejak hasil putaran pertama yang mengeliminasi Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvi Murni, secara umum elektabilitas pasangan ini terus berada di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Bahkan, dari rilis lima konsultan politik yang melakukan survei sepanjang akhir Maret-pertengahan bulan ini, hanya Charta Politika yang dipimpin oleh Yunarto Wijaya yang mengunggulkan elektabilitas Ahok-Djarot dibanding Anies-Sandi. Baca juga: “Perang” Survei Elektabilitas Ahok-Djarot Vs Anies-Sandi.

Sementara, hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Indikator Politik yang dikomandoi Burhanuddin Muhtadi, dan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan bahwa elektabilitas Anies-Sandi masih unggul dibanding Ahok-Djarot dengan selisih yang bervariasi.

Advertisement

Dalam perkembangan terkini, sejumlah ormas juga berencana mengawal dan mengawasi tempat-tempat pemungutan suara (TPS), meski kemudian telah dilarang oleh aparat keamanan. Tensi politik di ibu kota kian meninggi meskipun masa kampanye telah usai pada akhir pekan lalu.

Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri Kabinet Kerja, Polri dan TNI sampai-sampai juga menyerukan baik warga masyarakat maupun pendukung kedua kubu agar menjaga suasana tetap kondusif. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan sempat melemparkan ancaman bagi siapa saja yang melakukan tindakan intimidatif akan diamankan.

Apa yang akan dilakukan Ahok jelang saat-saat yang menentukan bagi dirinya dan warga DKI Jakarta tersebut untuk 5 tahun ke depan? “Sudah doa. Sudah jampi-jampiin air gitu ya,” katanya lalu tergelak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif