News
Senin, 28 November 2016 - 19:00 WIB

Ditanya Jaminan Keamanan Jurnalis Peliput Aksi, GNPF MUI Bungkam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di depan Istana Merdeka, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

GNPF MUI tak menjawab saat ditanya awak media tentang jaminan keamanan jurnalis yang meliput aksi 2 Desember.

Solopos.com, JAKARTA — Gerakan Nasional Pembela Fatwa [GNPF] MUI tak menjawab atau memilih bungkam saat ditanya soal jaminan kemanan bagi awak media yang akan meliput Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016.

Advertisement

“Apakah akan ada jaminan keamanan bagi awak media melihat pada aksi 411 sebelumnya beberapa stasiun TV [Kompas TV dan Metro TV] mengalami aksi diskriminasi dan intimidasi. Kami di lapangan sama juga Pak, hanya menjalankan tugas,” tanya seorang jurnalis televisi dalam konferensi pers di Kantor MUI, Senin (28/11/2016).

Mendengar pertanyaan tersebut, Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir, ragu untuk menjawab dan akhirnya memilih bungkam. Melihat sikap Bachtiar tersebut, akhirnya Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian yang menjawab. Kapolri memberikan jaminan keamanan bagi awak media dalam meliput Aksi Bela Islam jilid III di Lapangan Monas pada 2 Desember besok.

“Agar awak media membaur dengan masyarakat baik-baik. Kami akan amankan,” ujar Tito. “Intinya, beritakan secara objektif, kami juga akan amankan, tapi utamanya kami amankan keamanan jalannya acara dulu. Pengamanan yang utama ya pengamanan dari Allah SWT,” lanjutnya.

Advertisement

Pada demo 4 November 2016 lalu, beberapa awak media stasiun TV mengalami diskriminasi dan intimidasi dari peserta aksi. Mereka dianggap tidak pro dengan aksi tersebut sehingga sempat terjadi pengusiran dan perebutan memori kamera yang berisi gambar liputan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif