News
Rabu, 18 Desember 2019 - 19:53 WIB

Ditanya Banjir Jakarta, Jokowi Singgung Pemindahan Ibu Kota

Yodie Hardiyan  /  Bisnis  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintasi banjir di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Sebanyak 19 wilayah di Ibu Kota tergenang banjir. (Antara - Jaya Kusuma)

Solopos.com, BALIKPAPAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) terdiam sekitar 30 detik setelah ditanya oleh wartawan mengenai banjir Jakarta. Menurutnya, banjir adalah masalah besar di Jakarta yang harus diselesaikan.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, banjir melanda sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa (17/12/2019). Peristiwa itu menjadi salah satu pertanyaan yang diajukan oleh wartawan kepada Jokowi dalam acara bincang-bincang di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Advertisement

Ketika acara bincang-bincang hendak usai, sejumlah wartawan bertanya mengenai peristiwa banjir di Jakarta. Mendapat pertanyaan itu, Jokowi tidak langsung menjawab seperti biasanya. Dia terdiam selama 30 detik, waktu yang relatif lama bagi Jokowi sebelum menjawab pertanyaan.

Banjir Jakarta Lagi, PDIP Tuding karena Anies Baswedan Cuma Pencitraan

Setelah itu, akhirnya Jokowi membuka suara. Menurutnya, ada dua persoalan besar di Jakarta yang harus diselesaikan, yaitu banjir dan macet. Jokowi menyatakan pemerintah sedang berusaha menyelesaikan masalah itu.

Advertisement

Menurutnya, salah satu upaya penyelesaian itu adalah membangun bendungan di Sukamahi dan Ciawi di Bogor, Jawa Barat. "Selesai kira-kira akhir tahun depan [2020]" kata Jokowi.

Banjir Jakarta Lagi, Ini Titik-Titik Genangan Air

Apabila bendungan itu sudah selesai, Jokowi mengatakan masalah banjir di Jakarta akan bisa lebih dikendalikan. Selain itu, persoalan banjir di Jakarta juga sangat akan tergantung dari upaya pembersihan got, pelebaran Sungai Ciliwung, serta pengerukan waduk.

Advertisement

Jokowi mengatakan penyelesaian masalah itu akan semakin sulit apabila Ibu Kota tidak pindah ke Kalimantan karena Jakarta akan semakin padat.

Jatam: Prabowo, Hashim, Hingga Setnov Diuntungkan Pemindahan Ibu Kota Baru

"Kalau tidak pindah ibu kota ya memang tetap akan sulit karena semua orang mau meniti karir di Jakarta, bisnis di Jakarta. Semua mikirnya di seluruh Tanah Air ke Jakarta atau Jawa, sehingga terjadi kepadatan penduduk," kata Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif