SOLOPOS.COM - Pedagang toko kelontong di Manahan, Solo, menata galon kosong. Musim kemarau saat ini menyebabkan pasokan tersendat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)
Distribusi air minum Solo, sejumlah toko kelontong kehabisan air minum kemasan jenis galon.
Solopos.com, SOLO–Air minum isi ulang dalam kemasan jenis galon sulit ditemukan di kawasan Solo dan sekitarnya. Kelangkaan diduga terjadi karena seretnya pasokan dari tingkat distributor, agen, hingga ke pengecer saat musim kemarau.
Beberapa merek air minum yang sulit ditemui di pasaran itu di antaranya adalah Aqua, VIT, Aguaria, Club, dan Cleo. Namun demikian, kelangkaan didominasi oleh produk Aqua galon.
Pemilik kios di Brengosan, Purwosari, Yani, mengatakan kelangkaan air minum dalam kemasan tersebut terjadi sejak sebulan terakhir. Kelangkaan disebabkan distributor mengurangi frekuensi pendistribusian. Selain itu, galon yang dipasok juga berkurang dari kondisi normal.
“Biasanya, sepekan disetori dua kali. Tetapi, kondisi langka seperti ini hanya disetori sepekan sekali. Jumlahnya juga berkurang, biasanya 140 galon, sekarang hanya sekitar 50 galon,” katanya saat ditemui wartawan di kiosnya, Jumat (16/10/2015).
Menurut dia, kondisi tersebut membuat pelanggannya sering mengeluh lantaran kecele saat hendak membeli air minum dalam kemasan. Bahkan, tidak jarang ada beberapa pembeli yang datang dari luar kecamatan yang mencari galon.
Kendati langka, dia tidak menaikkan harga jual air minum dalam kemasan. Saat ini, dia menjual air minum dalam kemasan jenis galon merek Aqua seharga Rp15.000.
Sementara itu, kelangkaan tersebut membuat penjualan air minum kemasan jenis botol mengalami peningkatan. Hal itu karena ada beberapa masyarakat yang memilih membeli air minum jenis botol sebagai alternatif pengganti galon yang sulit ditemukan di pasaran.