News
Rabu, 23 November 2011 - 14:42 WIB

Disdikpora usul pindah kantor

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUMPEK--Ruang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo makin sumpek lantaran berkas dan dokumen memenuhi sudut ruangan, Selasa (22/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani)

Solo (Solopos.com)–Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Disdikpora) Kota Solo kembali mengajukan usulan pindah gedung. Pasalnya, sejumlah ruangan dinilai sudah tidak memenuhi standar pelayanan minimal.

Advertisement

Kepala Disdikpora, Rakhmat Sutomo, mengatakan hampir setiap tahun pihaknya meminta agar kantor Disdikpora pindah, lantaran tidak lagi representatif sebagai kantor pelayanan di bidang pendidikan. Lokasi yang dituju adalah SD Setono yang berada di kawasan Kerten.

Rakhmat mengatakan kantor Disdikpora diharapkan bisa memenuhi standar pelayanan minimal yakni memiliki aula yang memadai, ruangan arsip dan lainnya. “

Yang kami usulkan gedung ini nanti bisa tingkat tiga dan memiliki ruangan yang representatif,” jelas dia, ketika ditemui Espos, di Disdikpora, Selasa
(22/11/2011).

Advertisement

Berdasarkan pantauan Espos, Selasa, sedikitnya ada 10 mobil parkir di halaman kantor Disdikpora, di Jl Hasanudin 112 Solo. Praktis halaman parkir itu tampak penuh sesak dengan kendaraan roda empat.

Memasuki ruangan tunggu di dinas yang membawahi sedikitnya 90.000 guru di Kota Bengawan ini, hanya tersedia beberapa deret kursi kayu yang tampak usang.

Padahal, setiap hari Disdikpora tak pernah sepi tamu. Lebih lanjut, menengok ruang Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), tampak diipadati kursi, meja. Tumpukan berkas menghiasi beberapa sudut ruang, membuat kesan sumpek.

Advertisement

Menurut Kasi Sekolah Menengah PTK,  Latynina, sudah ada gudang untuk menyimpan beberapa berkas dan dokumen, namun tumpukan dokumen setiap hari bertambah.

Menurutnya, idealnya memang ada satu ruang arsip yang luas dan bisa menyimpan data secara tertib.

“Ruangan ini makin padat apabila sejumlah guru datang dari berbagai sekolah, mereka harus bersabar karena harus bergantian,” jelasnya saat dijumpai Espos di ruangannya.

(das)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif