SOLOPOS.COM - Kepala Disdik Solo Dian Rineta. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO—Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo membolehkan jenjang pendidikan dari TK sampai SMP untuk melaksanakan wisuda, namun tidak sampai memberatkan orang tua.
Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta, mengatakan acara wisuda merupakan bagian dari kegiatan sekolah. Pihaknya tetap memberikan beberapa catatan dan menekankan perlu adanya diskusi dua arah dengan orang tua siswa.
“Itu sebenarnya bagian dari proses dari kegiatan belajar mengajar, jadi sebenarnya boleh,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Senin (26/6/2023).
Dian memberikan catatan agar acara apapun di sekolah, termasuk wisuda tidak berbayar sampai membebani.
“Cuma yang menjadi masalah jika itu akhirnya membebani, nanti akan kami sampaikan, sama seperti iuran, tidak boleh mewajibkan,” kata dia.
Dia menyebut acara wisuda jika memang akan diadakan harus dikonsep dengan sederhana. Dia tidak menyarankan memakai pakaian yang tidak semua siswa punya. “Kenapa harus pakai Toga, baju adat yang semua orang punya kan juga boleh,” kata dia.
Namun, dia menyebut memang ada sebagian orang tua yang menginginkan kegiatan wisuda tetap dilaksanakan. Mengingat kegiatan itu, menurut dia, menjadi kenang-kenangan bagi siswa dan sebagai tanda akhir menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.
“Kadang kala itu memang keinginan dari masyarakat, dan keinginan dari anak itu sendiri ya. Tapi tidak usah jor-joran, tidak usah di hotel, tidak usah di gedung yang mewah, di sekolahan cukup,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Kegiatan Wisuda beberapa jenjang sekolah di Solo tetap mengadakan wisuda atau pelepasan.
SE itu berisi himbauan untuk tidak mewajibkan sekolah mengadakan wisuda. Hal itu bertujuan agar kegiatan seperti wisuda tidak memberatkan orang tua. Selain itu sekolah juga diminta untuk melibatkan komite dan orang tua di setiap kegiatan.