News
Kamis, 4 Mei 2023 - 17:00 WIB

Disdik Solo: Anak Ketika Masuk SD Tidak Harus Bisa Calistung

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Guru TK Kristen Setabelan mengajak anak interaksi dengan lagu, Rabu (3/5/2023). Calistung dikenalkan kepada siswa TK dan PAUD dengan cara yang menyenangkan. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Transisi anak dari PAUD/TK ke SD masih banyak disalahpahami orang tahu bahwa ketika masuk SD harus bisa membaca, menulis, dan berhitung (Calistung).

Akibatnya banyak orang tua yang memaksakan proses belajar Calistung kepada anak. Hal itu berisiko membuat si anak menjadi trauma belajar.

Advertisement

Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Galuh Murya Widyawati menyebut transisi TK ke SD justru seharusnya menyenangkan

“Sehingga tidak ada pemahaman ketika anak-anak masuk SD itu harus bisa membaca dan menulis terlebih dahulu. Yang paling penting adalah bagaimana kesiapan anak masuk SD” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (4/5/2023).

Advertisement

“Sehingga tidak ada pemahaman ketika anak-anak masuk SD itu harus bisa membaca dan menulis terlebih dahulu. Yang paling penting adalah bagaimana kesiapan anak masuk SD” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (4/5/2023).

Menurut dia, anak bukan sekadar bisa Calistung lalu masuk SD, namun lebih pada bagaimana anak itu siap dalam sosial emosional, psikomotorik, dan literasi dasarnya.

“Literasi dasar itu didapat ketika anak distimulasi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, dengan mengenal huruf, mengenal angka dan metodenya bisa dengan bermain, bernyanyi, games, bercerita, atau media lain,” lanjut dia.

Advertisement

Galuh menekankan metodenya lebih pada bagaimana anak itu bisa membentuk pengetahuan baru. Termasuk mendapatkan pengalaman baru ketika beraktivitas atau bermain.

“Misal ketika bermain karet, ternyata karetnya bisa dibentuk huruf S, atau menggunting huruf A. Jadi tidak sekedar menghafal,” lanjut dia

Pembelajaran seperti itu bisa dilakukan orang tua di rumah. Misal ketika memasak di dapur, si anak bisa diminta untuk memotong wortel menjadi empat atau dibentuk segitiga. “Itu sudah mengenalkan keaksaraan awal,” lanjut galuh.

Advertisement

Saat ini sudah ada program prioritas dari Kemdikbudristek yaitu program transisi PAUD ke SD yang sudah dicanangkan sejak 2021.

Menurut dia, Dinas Pendidikan sudah memiliki forum PAUD SD, fungsinya guna melakukan sosialisasi untuk orang tua yang punya anak TK kelas B dan anak SD kelas 1.

“Supaya orang tua memahami bagaimana ketika proses menuju akademis [dari TK ke SD kelas 1] itu dilalui dengan menyenangkan dan benar-benar menjadi the real SD,” kata dia.

Advertisement

Dia menjelaskan banyak orang tua yang masih salah paham jika anak masuk SD harus bisa Calistung. “Ini menjadi PR kita bersama ya, untuk menamkan orang tua, karena dikhawatirkan orang tua memaksa anak buat bisa,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif