News
Jumat, 3 Februari 2017 - 15:53 WIB

Dirut Pertamina Dicopot, Komisaris Bantah karena Kasus Pengadaan Kapal

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perkenalan Dwi Sutjipto sebagai Dirut Pertamina, Senin (8/12/2014) lalu. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Dirut dan Wadirut Pertamina dicopot. Komisaris Pertamina menyatakan ini bukan karena kasus pengadaan kapal di anak perusahaan.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah dua pengisi jabatan di tubuh PT Pertamina (Persero) diganti, akan dicari pengganti Dwi Soetjipto sebagai orang nomor satu di perusahaan pelat merah itu.

Advertisement

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng mengatakan pencopotan kedua posisi, yaitu direktur utama dan wakil direktur utama, bukan karena kasus pengadaan kapal yang menyeret nama Ahmad Bambang. Menurutnya, keputusan dewan komisaris dan pemegang saham didasarkan atas masalah kepemimpinan.

Adapun, melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) diputuskan bahwa jabatan wakil dirut dihapus. Sementara, pihaknya akan mencari kandidat baru untuk posisi dirut dalam kurun waktu 30 hari.

“Ini diberi waktu 30 hari untuk mencari [dirut baru],” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Baca juga: BPK Temukan Kerugian Negara di Pengadaan Kapal Anak Usaha Pertamina.

Advertisement

Dia menyebut untuk menakhodai Pertamina, dibutuhkan sosok yang mumpuni dari segi kepemimpinannya. Pasalnya, Pertamina akan menjadi pemimpin holding badan usaha milik negara sektor migas dan mencapai target-target di sektor hulu hingga hilir migas. Dia menganggap lebih baik mencari kandidat yang mudah bekerja sama dengan lingkungan Pertamina.

“Lebih baik memang dicari talenta baru yang bisa bekerja sama dan solid di Pertamina,” katanya.

Oleh karena itu, waktu 30 hari akan digunakan untuk mencari sosok yang memenuhi kriteria tersebut baik dari usulan internal maupun usulan eksternal. Sambil menanti waktu tersebut, pihaknya pun telah menunjuk Yenni Andayani, Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama.

Advertisement

Pemilihan Yenni, katanya, atas dasar senioritas di perseroan. Berdasarkan laman Pertamina, Yenni berusia 49 tahun dan memulai karirnya di Pertamina sejak 1991. Dia pun pernah dipercaya untuk memegang posisi sebagai Direktur Utama PT Nusantara Gas Company Services di Osaka, Jepang, Direktur Utama PT Donggi-Senoro LNG (2009-2012) dan Senior Vice President Gas and Power, Direktorat Gas PT Pertamina (Persero) (2013-2014).

“Plt-nya, Yenni karena senioritas,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif