News
Selasa, 2 Juli 2013 - 21:00 WIB

Dirgantara Indonesia Promosikan CN 235 ke Afrika

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu CN 235-220 yang kini digunakan Korea Coast Guard (indonesian-aerospace.com)

Salah satu CN 235-220 yang kini digunakan Korea Coast Guard (indonesian-aerospace.com)

Solopos.com, KAMPALA — Dua jenis pesawat terbang bikinan PT Dirgantara Indonesia, NC 212 dan CN 235 ditawarkan ke sejumlah negara di Afrika. Di benua hitam itu, versi angkutan militer pesawat bikinan Indonesia tersebut kini digunakan Senegal dan Burkina Faso.

Advertisement

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Selasa (2/7/2013), melakukan pertemuan Menteri Pertahanan Uganda Kiyonga Crispus di Kampala. Dalam kesempatan itu delegasi PT Dirgantara Indonesia (DI) yang mengiringi wakil menteri pertahanan Indonesia itu menyajikan presentasi produk-produk industri pertahanan Indonesia termasuk pesawat angkutan militer buatan PT DI kepada para pejabat kementerian pertahanan setempat.

“Pesawat angkut militer Indonesia kini sudah digunakan dua unit di Senegal dan satu unit di Burkina Faso. Kami proaktif memasarkan ke negara-negara Afrika lain seperti Uganda sekarang ini,” kata Sjafrie yang didampingi Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Sonny ES Prasetyo dan Direktur Pemasaran PT DI Budiman Saleh.

PT DI telah memproduksi ratusan unit pesawat yang dikembangkan bersama Construcciones Aeronauticas SA (CASA) Spanyol  untuk pelbagai negara, baik versi angkutan militer maupun sipil. Pesawat CN 235 misalnya diproduksi dalam beberapa varian, baik militer, medis, patroli maritim, maupun penumpang.

Advertisement

“Untuk Afrika kami belum menjual secara langsung, melainkan melalui penjamin di Belgia. Ada juga pesawat kami yang dioperasikan di Afrika yang berasal dari donasi para pembelinya, seperti untuk keperluan misi PBB,” kata Budiman.

Berdasarkan catatan PT DI, pesawat terbang bikinan PT DI sudah melanglang buana. Industri strategis dirgantara dan pertahanan Indonesia itu berdiri dengan nama Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan sempat berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara sebelum direstrukturisasi menjadi PT DI pada tahun 2000 lalu.

NC 212 dan CN235 masing-masing telah terjual lebih dari 470 unit dan 270 unit ke lebih 50 negara, termasuk Malaysia, Brunei, Pakistan, Thailand, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan. Pesawat-pesawat terbang itu bukan hanya dibikin dalam versi angkutan militer dan sipil, tetapi juga dalam varian angkutan penumpang VIP bahkan VVIP.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif