News
Selasa, 24 Agustus 2021 - 02:29 WIB

Dipicu Kepala Dandim Dipukul, Anggota TNI Hajar Pemuda Buleleng

Newswire  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan gambar tentang video viral seorang remaja yang dihajar anggota TNI di Buleleng, Bali, Senin (23/8/2021).

Solopos.com, BULELENG – Dipicu tindakan pemukulan terhadap Dandim Buleleng, Bali dari belakang, sejumlah anggota TNI menghajar seorang remaja.

Video yang menampilkan anggota TNI menghajar remaja tersebut belakangan viral di media sosial.

Advertisement

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.

Tidak Utuh

Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra mengatakan peristiwa itu terjadi tiba-tiba. Dia mengatakan informasi di medsos hanya sepotong alias tidak utuh.

Advertisement

Tidak Utuh

Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra mengatakan peristiwa itu terjadi tiba-tiba. Dia mengatakan informasi di medsos hanya sepotong alias tidak utuh.

“Kepala saya dipukul dari belakang, kemudian saya bingung siapa yang mukul saya. Nah saat itulah anggota yang ada di kanan kiri saya langsung spontan, karena dia tahu, dipukullah orang itu (oleh anggota). Jadi yang di Instagram itu hanya sepotong dari versi mereka saja,” terang Letkol Windra saat dihubungi detikcom, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Kapolresta dan Dandim Solo Pimpin Evakuasi 64 Pasien Corona ke Lokasi Isolasi Terpusat 

Advertisement

Swab test antigen dilakukan karena sebelumnya terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 orang meninggal dunia.

Swab dilakukan untuk keperluan tracing. Sebelumnya kejadian pemukulan sudah ada sebanyak 104 orang yang di-swab test antigen dan diperoleh 4 orang positif.

Menurut Windra, swab test antigen dilakukan dengan menjaring orang yang lalu-lalang di jalanan. Hal itu dilakukan karena warga di sana tidak mau di-testing dan tracing.

Advertisement

Jaring Warga

“Maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaring warga yang lalu-lalang di jalan. Mereka diarahkan untuk dilaksanakan testing acak untuk antigen,” terangnya.

Saat petugas menjaring warga, datanglah pengendara sepeda motor dengan orang anak remaja yang masih berstatus mahasiswa.

Mereka diarahkan oleh petugas gabungan untuk di-rapid test antigen.

Advertisement

“Cuma anak ini dia tidak mau kemudian dia melarikan diri dengan terlebih dahulu menabrak petugas kami dan langsung kabur dengan cara sporadis. Kemudian setelah itu dia balik lagi kemudian dia (berkata) ‘ngapain kalian menghalangi-halangi jalan saya’. Penyampaiannya begitu sehingga anggota mendekati dan menarik yang bersangkutan,” terangnya.

Mahasiswa

Dia mengatakan kedua remaja tersebut merupakan mahasiswa. Pihak keluarga pun menolak remaja tersebut dites rapid antigen.

“Masih mahasiswa ini, meronta-ronta dan melawan dan berkata yang kurang baik sehingga kami dudukkan dia. Bapaknya juga datang, kemudian saya dekati untuk bersama-sama di sana, tenang dulu, kita antigen dulu. Tapi kemudian bapaknya tetap menarik anaknya untuk pulang,” imbuhnya.

Saat itulah kemudian tiba-tiba salah satu pemuda tersebut memukul kepala Dandim dari belakang.

Baca Juga: Keluarga Pria Pasar Kliwon Pemukul Polisi Solo Minta Maaf, Proses Hukum Jalan Terus 

Akibatnya, anggota TNI yang lain secara spontan langsung menghajar yang bersangkutan.

Sementara itu, Kepala Desa Buleleng Ketut Budiasa mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait dengan hal tersebut.

Pihaknya mengaku bakal membicarakannya terlebih dahulu dengan berbagai tokoh masyarakat.

“Ini kan masalah di desa, saya ngomong dulu dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga nanti tidak terlalu melebar begitu,” jelas Budiasa.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif