Ginanjar Saputra / Dewi Munjung Rahayu / Ginanjar Saputra | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Antara)
Solopos.com, WASHINGTON DC — Seorang wanita berinisial MR, 29, wanita tentara di kesatuan Angkatan Darat Amerika Serikat nekat bunuh diri setelah beberapa kali diperkosa temannya.
Dikutip dari New York Post, Kamis (19/11/2020), kejadian ini dimulai dua tahun silam saat ia ditugaskan di Kuwait. Ketika itu, salah satu senior MR melakukan beberapa kali pelecehan seksual terhadapnya.
Ketika wanita ini melaporkan pelecehan seksual yang ia alami, atasannya itu tidak melakukan apa pun untuk menghukum pelaku atau melindunginya.
Wanita ini kemudian dikirim ke Afganistan. Di sana, dia kembali diperkosa oleh beberapa tentara pria lainya di sana. MR itu tidak melaporkan pelecehan tersebut karena terlanjur takut dan kecewa dengan laporan pelecehan seksualnya yang pertama.
Wanita ini kemudian dikirim ke Afganistan. Di sana, dia kembali diperkosa oleh beberapa tentara pria lainya di sana. MR itu tidak melaporkan pelecehan tersebut karena terlanjur takut dan kecewa dengan laporan pelecehan seksualnya yang pertama.
Alhamdulillah, 150 RTLH Sukoharjo Segera Direhab Pakai Bantuan Bank Jateng Rp2,25 Miliar
Hingga empat bulan setelah kejadian itu, wanita tentara tersebut memilih bunuh diri.
"Saya hanya tidak mengerti bagaimana mereka bisa berdiri di sana dan menatap mata saya untuk menyerahkan laporan itu kepada saya," kata Debby.
Debbie yakin Angkatan Darat Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian putrinya karena gagal menyelesaikan kasus pelecehan seksual pertama putrinya. Debbie menambahkan harus ada lembaga eksternal yang menyelidiki pelecehan seksual yang ada di dalam Angkatan Darat Amerika Serikat.
Penasihat Angkatan Darat, Elizabeth van Winkle, mengatakan petugas akan menyelidiki secara penuh atas laporan pelecehan seksual hingga menyebabkan wanita tentara itu bunuh diri. Selain itu, mereka akan mengambil tindakan yang sesuai terhadap penyelidikan tersebut
Penelitian Dosen PPI: Reaktivasi Jalur KA Madiun-Slahung Sangat Mungkin Direalisasikan
"Departemen tersebut tetap berkomitmen pada tujuan kami untuk mengakhiri serangan seksual di militer, memberikan tanggapan korban, dan meminta pertanggungjawaban pelanggar secara tepat," kata Elizabeth.
Delapan bulan setelah kematian wanita tentara itu, pria yang diduga pelaku pemerkosa di Kuwait akhirnya diberi teguran tertulis, yang menurut Debbie terlambat untuk melakukan itu.