News
Minggu, 19 Maret 2023 - 00:49 WIB

Dipecat karena Kritik Ridwan Kamil, Guru Honorer Bergabung ke Dedi Mulyadi

Newswire  /  Abu Nadzib  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar "maneh" di unggahan Instagram Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)

Solopos.com, BANDUNG — Muhammad Sabil Fadhillah, guru honorer asal Cirebon yang dipecat dari sekolah akibat mengomentari unggahan Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil kini bergabung ke tim anggota DPR Dedi Mulyadi.

Di tim Dedi Mulyadi yang kini aktif sebagai Youtuber itu Sabil berperan sebagai fotografer.

Advertisement

Dedi mengatakan, saat menemui Sabil beberapa hari lalu yang bersangkutan masih menganggur dan sedang mencari kerja.

Sabil menolak kembali mengajar di sekolah tempatnya bekerja meski sudah ditawari bergabung kembali.

Karena itu, Dedi Mulyadi yang juga mantan Bupati Purwakarta, Jawa Barat itu menawari Sadil pekerjaan sebagai fotografer.

Advertisement

“Sekarang mah job seeker, masih cari kerja. Barang kali mau dijadikan fotografer atau kameramen Akang (Kang Dedi) boleh, itu juga kalau ditawari,” kata Sabil seperti ditirukan Dedi Mulyadi, Sabtu (18/3/2023).

Dedi mengaku langsung memenuhi keinginan Sabil.

Keduanya saling berjabat tangan pertanda sepakat untuk mempekerjakan Sabil sebagai fotografer di tim Dedi Mulyadi.

“Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer. Kalau bener salaman, deal,” ucap keduanya, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Advertisement

Sabil adalah guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat.

Ia diberhentikan oleh pihak yayasan sekolah yang menaunginya lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial instagram (IG) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Saya memang sudah dipecat tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil,” ungkap Sabil.

Sabil mengatakan ia berkomentar di unggahan IG Gubernur Jabar saat berinteraksi dengan anak-anak SMP yang berada di Tasikmalaya.

Advertisement

Komentar tersebut dituliskan dirinya menggunakan bahasa Sunda, “Dalam Zoom ini, maneh teh keur jadi Gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???” (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi).

Sabil mengaku bahwa sebutan maneh (kamu) dalam komentarnya adalah sebuah panggilan akrab.

Karena ia menilai orang yang dikomentari adalah sosok yang friendly.

Meski begitu, kata maneh itu dianggap Ridwan Kamil sebagai ucapan kasar kepada dirinya yang seorang gubernur.

Advertisement

“Beberapa kali juga pernah ketemu dengan beliau. Saya memandang beliau sosok yang akrab, lebih ke friendly,” ujar Sabil.

Ia tak menyangka komentar kritikan tersebut akan viral.

Sabil mengaku sering berkomentar di Instagram Ridwan Kamil tapi baru kali ini menjadi viral hingga akhirnya ia dipecat dari pekerjaannya.

Pilih Berhenti

Pihak sekolah tempat Sabil mengajar sebetulnya telah memberikan kesempatan kedua untuk ia kembali mengabdi.

Namun Sabil memilih untuk berhenti dan mengundurkan diri sebagai guru SMK di Cirebon.

Sementara itu, Dedi Mulyadi berharap semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tak perlu tegang.

Advertisement

Dedi juga mengkritik Sabil sebagai seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik jangan sampai menimbulkan multitafsir.

“Dan saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multitafsir, karena kultur-nya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh tapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan.” tutur Dedi Mulyadi yang kini sedang menghadapi gugatan cerai dari istrinya yang juga Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi lahir pada 11 April 1971.

Ia kini adalah anggota DPR periode 2019–2024 dari daerah pemilihan Kabupaten Purwakarta, Bekasi, dan Karawang.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menjabat sebagai Bupati Purwakarta yang dilantik pada tanggal 13 Maret 2008.

Sebelum menjadi Bupati, Dedi Mulyadi menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dan menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada periode 2003–2008 bersama Lily Hambali Hasan.

Pada Pilkada 2008, Dedi Mulyadi terpilih menjadi Bupati Purwakarta untuk periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung Bachtiar Supardi.

Pada Pilkada 2013 Dedi Mulyadi terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta untuk Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.

Pada 23 April 2016, Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Periode 2016-2020.

Ia sempat menjajal Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat, diusung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Ia berpasangan dengan artis senior, Deddy Mizwar.

Namun dalam kompetisi Pilkada Jawa Barat itu dirinya kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif