SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Semarang (Espos)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah membuka sebanyak 159 Posko kesehatan tersebar di 35 kabupaten/kota, yang buka nonstop selama 24 jam guna memberikan pelayanan kepada para pemudik.
Kepala Dinkes Jawa Tengah (Jateng) Mardiatmo menyatakan, Posko kesehatan ditempatkan ditempat umum, seperti pasar, terminal, stasiun, bandara, tempat wisata, serta titik rawan kecelakaan yang berada di jalur utama.
“Tiap Posko ada seorang dokter, perawat, pembantu perawat, obat-obatan, serta mobil ambulan yang siaga 24 jam,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (6/9).
Kepada para pemudik yang merasa mengalami gangguan kesehatan, pusing-pusing, sambung ia, agar tak ragu-ragu mendatangi Posko kesehatan untuk mendapatkan pengobatan. Demikian juga kepada pemudik yang menjadi korban pembiusan di terminal, supaya segera dibawa ke Posko guna mendapatkan perawatan secepatnya.
Pasalnya, bila korban pembiusan tak segera mendapatkan pertolongan bisa membahayakan jiwa yang bersangkutan.
“Kalau sampai korban pembiusan tak sadarkan diri dalam waktu lama, sangat berbahaya,” tandasnya.
Lebih lanjut Mardiatmo menyatakan, telah mengeluarkan imbauan pimpinan Puskesmas di seluruh Jateng, khususnya yang berada di jalur mudik dan jalur balik, daerah rawan kecelakaan lalu lintas, rawan bencana, dan kejadian luar biasa (KLB) supaya siaga selama 24 jam.
Sedang untuk penanganan rujukan pasien korban kecelakaan lalu lintas atau KLB penyakit, serta keracunan makanan, Dinkes telah melakukan koordinasi dengan RSUD pemerintan dan 74 rumah sakit (RS) swasta di seluruh Jateng.
“Ini semua dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada para pemudik,” ujar mantan Direktur Utama (Dirut) RSUD Moewardi Solo ini.
Dia menambahkan Dinkes Jateng juga membuka Posko pemantauan Lebaran di kantor Dinkes Jl Piere Tandean, Kota Semarang yang dilengkapi mobil klinik, ambulan yang setiap saat bisa dioperasikan ke lapangan.
oto