News
Selasa, 23 Januari 2018 - 19:30 WIB

Diminta Beli Gabah Petani, Bulog Anggap Kemahalan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani memangkas tanaman padi saat panen di Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Senin (15/1/2018). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Perum Bulog menganggap harga gabah petani saat ini masih kemahalan.

Solopos.com, JAKARTA — Perum Bulog mengaku siap menyerap gabah hasil panen petani selama sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam pertauran Menteri Perdagangan baik dari sisi kualitas maupun harga. Namun, Bulog menilai harga gabah dari petani masih terlalu mahal.

Advertisement

Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan pihaknya siap untuk segera membeli atau menyerap gabah hasil panen petani. Namun, berdasarkan hasil survei di lapangan, harga gabah saat ini dianggap masih terlalu tinggi.

“Kami siap membeli sesuai dengan kualitas yang memadai, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan. Kami baru dari lokasi panen, harga yang kami temui kebetulan di daerah masih Rp5.300/kg untuk gabah basah. Bagi kami masih cukup mahal,” kata Andrianto ketika dihubungi Bisnis/JIBI, Selasa (23/1/2018).

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan menetapkan harga pembelian pemerintah di level Rp3.700/kg untuk gabah kering panen guna memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah dan bantuan sosial.

Advertisement

Andri menambahkan Bulog bersedia menyerap gabah di atas HPP untuk tujuan komersil selama gabah tersebut bisa diproses menjadi beras kualitas premium. Namun, Bulog memberi syarat harga produk akhir nantinya tidak akan melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Saat ini, Bulog telah mulai fokus untuk memenuhi kebutuhan beras komersial. Bulog menargetkan angka serapan untuk 2018 di level 2,7 juta ton. Dari jumlah itu, 1,5 juta ton di antaranya adalah untuk kebutuhan komersial, 250.000 ton untuk cadangan beras pemerintah, dan 960.000 ton untuk bantuan sosial.

“Kami akan menyerap kalau harganya itu barang yang kami terima lalu kami proses bisa menghasilkan produk akhir yang dapat dijual di bawah harga eceran tertinggi,” tambahnya.

Advertisement

Untuk diketahui, Kementerian Perdagangan melalui Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 Tentang Penetapan Harga Eceran tertinggi mengatur terkait harga dan kualitas beras

Sementara itu, panen raya di sejumlah daerah di Indonesia, khusunya Pulau Jawa telah dimulai. Para petani berharap Perum Bulog bisa mulai menyerap hasil panen mereka setidaknya pada Februari nanti. Namun demikian, harga gabah di sejumlah titik panen tersebut masih bertengger di level Rp5.000/kg ke atas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif