News
Rabu, 26 Oktober 2011 - 15:20 WIB

Dikira teroris warga Ngawi diperiksa polisi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja (Solopos.com)–Lantaran diduga sebagai pelaku terorisme, seorang warga asal Ngawi, Jawa Timur diperiksa Kepolisian Bantul.

Kejadian bermula saat seorang warga asal Ngawi yang dirahasiakan polisi identitasnya digelandang ke kantor polisi setempat Selasa (25/10/2011) sekitar pukul 22.00 WIB dari tempat penginapanya di daerah Melikan Kidul, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.

Advertisement

Kapolres Bantul AKBP Sri Suari Wahyudi usai rapat koordinasi bersama Komisi A DPRD DIY di gedung DPRD, Rabu (26/10/2011) menceritakan lelaki tersebut dimintai keterangan oleh polisi lantaran lembaganya mendapat laporan dari warga perihal gelagat mencurigakan yang terjadi di sebuah kos-kosan di daerah Melikan.

“Peraturan yang adakan tamu yang menginap 24 jam wajib lapor RT, itu ada sejumlah orang yang menginap di kos-kosan itu. Totalnya ada empat orang bersama penghuni kos. Mencurigakannya karena kalau malam ramai, tapi siang nggak pernah berinteraksi dengan warga, pintu selalu tertutup selalu menghindar sama warga. Mereka tidak selalu bersama tapi ada tamu yang datang,” katanya.

Setelah diperiksa, ternyata yang bersangkutan adalah penjual batik Pekalongan, Jawa Tengah yang menumpang menginap di kos temannya. Polisi lanjut Sri Suari Wahyudi tak menemukan keterlibatan yang bersangkutan dengan aksi terorisme.

Advertisement

Wakil Kepala Polda DIY Kombes Pol Mohamad Jaelani yang ikut serta dalam rapat koordinasi bersama dewan juga membantah kejadian tersebut terkait aksi terorisme.

“Tidak ada penangkapan teroris. Jadi sebenarnya masyarakat yang berstatus tamu kan wajib melapor, ternyata di Bantul ada orang datang ke sana tapi tidak melaporkan diri,” katanya.

(JIBI/Harian Jogja/bes)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif