News
Jumat, 27 Januari 2017 - 23:19 WIB

"Dikeroyok" 2 Kubu, Ini Penilaian untuk Gestur Ahok "Lerai" Anies-Sylvi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Debat Pilkada Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Ada kesan Ahok “dikeroyok” baik oleh Anies-Sandiaga maupun Agus-Sylviana. Pengamat pun punya penilaian terhadap gestur Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Ada yang menarik dari sesi keempat debat Pilkada Jakarta jilid II, Jumat (27/1/2017) malam. Debat diwarnai serangan-serangan dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandiaga) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylviana), ke arah pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).

Advertisement

“Dalam hal ini Anies-Sandi unggul tipis karena serangan-serangan yang tajam dilengkapi data kekurangan-kekurangan Pemprov DKI. Tapi bagi pendukung pasangan nomor urut 2, harusnya makin yakin,” kata pakar komunikasi politik Effendi Gazali, di Studio TV One, Jumat malam.

Effendi juga menyebut Ahok-Djarot seperti dikeroyok dalam debat. “Karena, Ahok-Djarot ini kan seperti dikeroyok dari dua sisi, tapi mereka tetap tenang menjawab dengan data-data. Dan ditambah lagi dengan gestur luar biasa dari Pak Ahok tadi,” kata dia menganalisis.

Advertisement

Effendi juga menyebut Ahok-Djarot seperti dikeroyok dalam debat. “Karena, Ahok-Djarot ini kan seperti dikeroyok dari dua sisi, tapi mereka tetap tenang menjawab dengan data-data. Dan ditambah lagi dengan gestur luar biasa dari Pak Ahok tadi,” kata dia menganalisis.

Kesan ini muncul di sesi ke-4 saat para pasangan calon diberi waktu untuk melontarkan pertanyaan kepada pasangan lainnya. Serangan pertama muncul dari pertanyaan Sandiaga untuk Sylviana.

“Anda sudah di birokrasi 38 tahun, dan sudah merasakan kepemimpinan gubernur sebelumnya di beberapa posisi. Bagaimana pendapat Ibu Sylvi soal reformasi biorokrasi di era Pak Basuki di bandingkan sebelumnya?” tanya Sandi.

Advertisement

Sandiaga menimpali bahwa ada masalah dalam perbedaan tunangan kinerja bagi PNS di DKI, belum lagi dibandingkan dengan para tenaga atau guru non-PNS. Menanggapi pernyataan Sandiaga, Agus mengatakan ini sebagai taktik Anies-Sandiaga untuk menyerang pasangan nomor 2 melalui pihaknya.

“Saya lihat memang taktik baik, bertanya kami untuk menyerang nomor 2,” kata Agus.

“Kami sepakat reformasi birokrasi harus dilakukan, membangun birokrasi harus pakai hati, itu intinya manusia, ada pikiran dan hati. Mereka bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.

Advertisement

Agus menyindir soal diskresi Ahok dalam soal kompensasi dari pengembang kepada Pemprov DKI. “Aspek kedua, rule of law, bersih dan transparan. Kalau diskresi menabrak UU, ini tidak benar. Kita menyimpan bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu.”

Sesi berikutnya, giliran Sylviana yang bertanya ke Anies-Sandiaga. Pertanyaan mengarah pada serangan ke Ahok-Djarot, namun diberikan ke Anies-Sandiaga. Sayangnya, pertanyaan tak tersampaikan hingga waktu habis.

“Ada survei koalisi warga kjaarta, 98 persen mengatakan keterlibatan masyarakat terhadap penyusunan RTRW [rencana tata ruang dan wilayah] tidak dilibatkan. Berarti masyarakat tidak terlibat. Bahkan ada peraturan dibuat pergub tentang pemanfaatan tata ruang…” tanya Sylvi yang belum selesai.

Advertisement

Anies pun langsung menyerang Sylvi. “Jadi pertanyaannya apa?” tanya Anies. Meski moderator Tina Talisa mengingatkan waktu habis, Sylvi masih ingin meneruskan. “Maksudnya keterlibatan dalam apa?” tanya Sylvi.

Ahok pun dengan gesturnya secara tak terduga maju dan merentangkan kedua tangannnya, seolah hendak melerai Sylvi dan Anies. Sylvi pun masih belum puas, “Pak Anies tahu kok!” ujar Sylvi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif