News
Selasa, 3 November 2020 - 15:17 WIB

Dikecam Presiden hingga Menteri, Museum Israel Tunda Pelelangan Barang Antik Islam

Ginanjar Saputra  /  Dewi Munjung Rahayu  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Seni Islam LA Mayer di Yarusalem. (Wikipedia.org)

Solopos.com, YERUSALEM — Museum Seni Islam LA Mayer di Yarusalem—wilayah yang diklaim milik Israel—berencana melelang barang antik bernuansa Islam yang langka. Namun, rencana terebut diurungkan setelah memicu kemarahan Presiden Israel dan Kementerian Kebudayaan Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (27/10/2020), Museum Seni Islam LA Mayer merencanakan untuk melelang 190 barang antik di balai lelang Sotheby, London pada Selasa (26/10/2020).

Advertisement

Di antara barang-barang yang dilelang terdapat lebih dari 60 jam tangan dan arloji antik. Barang-barang itu diharapkan bisa menghasilkan jutaan dolar untuk museum.

Dalam sebuah pernyataan yang diliris pada Senin (26/10/2020), museum mengatakan pihaknya menunda pelelangan setelah berdialog dengan Kementerian Kebudayaan Israel. Serta, sebagai tanggapan atas perintah dari Presiden Israel, Reuven Rivlin.

Advertisement

Dalam sebuah pernyataan yang diliris pada Senin (26/10/2020), museum mengatakan pihaknya menunda pelelangan setelah berdialog dengan Kementerian Kebudayaan Israel. Serta, sebagai tanggapan atas perintah dari Presiden Israel, Reuven Rivlin.

KPU Sragen Buka Saluran Bagi Warga yang Mau Kritisi Visi Misi Yuni-Suroto

Dalam pernyataan, donor utama lembaga Hermann de Stern Foundation mencatat koleksi tersebut adalah milik pribadi dan penjualan barang antik tersebut diizinkan berdasarkan undang-undang.

Advertisement

Sementara itu, Kementerian Israel berjanji untuk melakukan apa saja demi mencegah penjualan barang antik bernuansa Islam itu. Presiden Israel, Reuven Rivlin, juga mengaku prihatin dengan rencana penjualan aset budaya tersebut. Menurut Rivlin, barang-barang itu lebih berharga dibanding uang.

Menurut situs lelang Sotheby London, aset budaya yang akan dilelang di antarnya lembar Alquran periode awal, tembikar, helm abad ke-15, hingga benda era Kesultanan Ottoman. Ada juga mangkuk gambar pangeran Persia dari abad ke-12, senjata, dan baju besi.

Museum

Didirikan pada 1965, museum tersebut dibangun Vera Salomons, seorang keturunan keluarga bangsawan Inggris-Yahudi, bersama seorang sarjana termuka di Timur Tengah.

Advertisement

Museum ini menampung ribuan artefak bernuansa Islam dari abad ke-7 hingga abad ke-19. Museum tersebut juga memiliki koleksi jam tangan antik yang diklaim diturunkan keluarga Sulaiman. Termasuk beberapa lusin jam tangan rancangan perusahaan asal Swiss, Breguet.

Kades Sepat Sragen Ditetapkan Jadi Tersangka, Warga Tak Terima & Siap Pasang Badan

Saat ini, museum tersebut ditutup akibat pandemi Covid-19. Tetapi menurut laporan, pelelangan barang antik bernuansa Islam di museum di Israel itu sudah direncanakan sejak dua tahun lalu menyusul tekanan keuangan yang dialami pihak museum.

Advertisement

Menurut balai lelang Sotheby, sebelum mengonfirmasi penundaan pelelangan, benda antik itu diperkirakan akan terjual hingga $9 juta atau senilai Rp132 miliar.

Ketua Asosiasi Museum Israel, Nava Kessler, mengatakan tidak etis dan tidak pernah ada museum yang menjual barang-barang ke kolektor pribadi. "Ini hal yang sangat buruk. Saya sangat malu karena itu terjadi Israel," kata Nava.

Advertisement
Kata Kunci : Israel Islam Museum
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif