News
Kamis, 2 November 2023 - 17:50 WIB

Dijemput TNI, Kapal Karam Dikira Nelayan Ternyata Kawanan Perompak

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiga dari lima WNI yang ternyata kawanan perompak dijemput anggota TNI untuk dipulangkan ke Tanah Air, Senin (30/10/2023) lalu. (Antara)

Solopos.com, BATAM — Lima warga Indonesia diamankan kepolisian Malaysia setelah kapal mereka karam beberapa hari lalu.

Kelima WNI dijemput anggota TNI untuk dipulangkan ke Tanah Air, Senin (30/10/2023) lalu.

Advertisement

Belakangan diketahui, kelima WNI tersebut ternyata bukan nelayan melainkan kawanan perompak.

Berdasarkan informasi, kelima perompak asal Indonesia itu sudah beraksi di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura sejak tahun 2000.

Advertisement

Berdasarkan informasi, kelima perompak asal Indonesia itu sudah beraksi di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura sejak tahun 2000.

Perwira Intel Lanal Tanjungbalai Karimun, Kapten Laut Amir Mahmud, mengatakan awalnya TNI mengira kelima orang tersebut adalah nelayan sesuai laporan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru sehingga pihaknya meminta Basarnas untuk melakukan penjemputan pada hari Senin (30/10/2023).

“Namun setelah dilakukan penyelidikan serta berkoordinasi dengan Markas Besar TNI AL (Mabesal) ternyata mereka terindikasi sudah sering melakukan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujarnya di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (2/11/2023).

Advertisement

Namun dua dari lima orang tersebut melarikan diri saat hendak dijemput TNI.

Kemudian, ujar dia, pihaknya melakukan interogasi kepada ketiga orang tersebut dan didapatkan fakta bahwa mereka sudah melakukan kejahatan sejak tahun 2000 sampai 2023 atau sampai mereka ditemukan hanyut di Perairan Malaysia.

“Dari pengakuan, sepanjang tahun 2023 ini mereka sudah melakukan sebanyak 10 kali aksi perompakan. Lokasinya pindah-pindah, tapi masih di sekitaran Selat Malaka dan Selat Singapura,” kata dia, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Advertisement

Amir menjelaskan dalam melakukan aksinya, komplotan tersebut menargetkan kapal-kapal yang sedang mengurangi kecepatan.

“Mereka mencari-cari informasi di aplikasi ship info, yang di sana terdapat berbagai informasi, seperti kecepatan kapal, tujuan, nama kapal, dan muatan kapal. Itu yang paling penting, muatan dari kapal tersebut,” katanya.

Saat ini ketiga orang tersebut sudah dilakukan penahanan di Lanal Tanjungbalai Karimun.

Advertisement

Sedangkan yang melarikan diri, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Intel Lantamal IV Batam dan Detasemen Intelijen Koarmada I untuk melakukan penyekatan di beberapa lokasi di Kepri.

Sebelumnya, tim gabungan melakukan penjemputan lima orang nelayan warga Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, korban kapal karam yang hanyut di Perairan Malaysia.

“Iya benar, hari ini kami melakukan penjemputan lima nelayan Indonesia yang hanyut di Perairan Malaysia karena kapalnya karam,” ujar Kepala SAR Tanjungpinang Slamet Riyadi saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Senin (30/10/2023).

Penjemputan kelima orang nelayan tersebut dilakukan menggunakan KN SAR Purworejo di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.

Dia mengatakan lima orang nelayan tersebut akan dievakuasi menuju Kabupaten Tanjungbalai Karimun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif