News
Senin, 13 Februari 2017 - 14:45 WIB

Digugat Cerai, Pebisnis Tuntut Uber Rp634 M Gara-Gara Ungkap Perselingkuhan?

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi Uber (townhall.com)

Pengusaha ini menyebut Uber menyebabkan perceraiannya.

Solopos.com, PARIS — Seorang pebisnis asal Côte d’Azur, Prancis, menuntut Uber sebesar US$48 juta atau sekira Rp634 miliar karena pria ini meyakini Uber sebagai penyebab perceraiannya. Pengacara pebisnis itu menyebut kliennya dirugikan karena percakappan dengan seorang teman terungkap.

Advertisement

Laman berita Prancis, Le Figaro, Minggu (13/2/2017) menjelaskan bahwa bug notification Uber memungkinkan istri dari pria itu mematai-matai dirinya tanpa sepengetahuannya. Pria tersebut menggunakan Iphone untuk memesan Uber, kemudian dia sign out dari aplikasi itu.

Sayangnya, notifikasi dari akun Uber-nya tetap muncul di ponsel istrinya meski sudah keluar dari aplikasi. Itulah alasan sang istri akhirnya tahu bahwa suaminya berbohong tentang beberapa hal.

Sang istri bisa memonitor beberapa detail pemesanan suaminya, seperti pelat nomor kendaraan yang ditumpangi dan kapan tiba di tempat ujuan. Perempuan itu mungkin tak bisa melacak suaminya secara real time, namun dia mendapat informasi bahwa suami berbohong ketika berpamitan akan pulang larut karena lembur namun memesan Uber ke tempat lain.

Advertisement

Kasus ini akan diperdengarkan di pengadilan pada bulan depan. Tidak jelas mengapa pria tersebut menuntut uang sebanyak itu, namun jelas bahwa dia telah kehilangan istrinya.

Wartawan koran ini melakukan eksperimen dengan masuk dan kemudian keluar dari aplikasi Uber di satu Iphone. Ketika masuk lagi ke unit Iphone yang berbeda, wartawan Le Figaro yang melakukan eksperimen menerima notifikasi di dua telepon genggam.

Persoalan ini terjadi di Iphone sebelum pembaruan perangkat lunak Desember lalu. Telepon genggam Android sepertinya tak menghadapi masalah.

Advertisement

Uber mengatakan tak bisa berkomentar atas kasus-kasus tertentu namun menyatakan bahwa melingungi data pribadi para pengguna menjadi prioritas mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif