News
Kamis, 7 Januari 2010 - 13:35 WIB

Digigit kelelawar, tujuh anak di Peru meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lima– Sebanyak tujuh anak di Peru telah meninggal akibat rabies setelah mereka digigit oleh kelelawar di hutan hujan di bagian utara Peru.

“Tampaknya, semua korban memiliki gejala rabies seperti tidak tahan terhadap sinar, takut pada air, tubuh kejang, banyak mengeluarkan air liur dan kejang urat,” kata Direktur Kesehatan Regional di Provinsi Amazon, Peru utara, Elias Bohorquez sebagaimana dikutip oleh surat kabar Peru 21, Kamis (7/1).

Advertisement

Bohorquez mengatakan konfirmasi diagnosis medis telah tertunda karena masyarakat pribumi menolak otopsi. “Konfirmasi harus dilakukan melalui otopsi otak korban, tapi masyarakat pribumi menganggapnya sebagai penghinaan,” kata pejabat itu.

Tragedi tersebut terjadi di masyarakat pribumi Kigkis, tempat beberapa kelompok penting seperti Awajun dan Wampis, yang biasanya membangun gubuk mereka dengan menggunakan ranting dan cabang pohon.

Gubuk bobrok seringkali membuat penghuninya terpajan terhadap serangan kelelawar pada malam hari, terutama pada musim panas.

Advertisement

Dinas kesehatan regional menyatakan mereka telah membujuk kepala suku pribumi “Apus” agar melancarkan upaya guna menanggulangi penyebaran wabah rabies dan bertambahnya jumlah hewan penghisap darah.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Digigit Kelelawar Rabies
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif