News
Selasa, 6 Oktober 2020 - 10:14 WIB

Diduga Kelelahan, Pesepeda Meninggal Dunia di Sleman

Lajeng Padmaratri  /  Harianjogja.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi meninggal dunia (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SLEMAN--Diduga kelelahan, seorang pesepeda mengalami henti nafas hingga meninggal dunia di Jalan Godean Km 7,5 Kecamatan Godean, Sleman, DIY pada Senin (5/10/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.

Pesepeda tersebut merupakan warga Dusun Pandean V, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean berinisial RBH, 44. Ia diketahui baru pulang kerja saat peristiwa tersebut terjadi.

Advertisement

Protes Pengesahan Omnibus Law, Aktivis Mahasiswa Solo Dukung Mogok Kerja Nasional

Kanit Reskrim Polsek Godean, Iptu Bowo Susilo menerangkan ia langsung meluncur ke lokasi kejadian begitu mendapat laporan adanya pesepeda yang henti napas tersebut.

"Betul, ada pesepeda yang meninggal di Jalan Godean KM 7,5," katanya ketika dikonfirmasi wartawan pada Senin petang seperti dilansir Harianjogja.com.

Advertisement

Menurut informasi yang ia himpun dari saksi, pesepeda tersebut mengayuh sepedanya sepulang kerja dari Demak Ijo menuju arah barat ke arah rumahnya di Pandean V, Sidoluhur. Lantaran sempat kelelahan, korban berhenti di pinggir jalan.

Sempat Istirahat

Korban diketahui sempat istirahat sejenak dan minum air. "Dia sempat minum, duduk, tapi langsung pingsan. Saksi langsung menghubungi kami," ujarnya.

600-An ASN Di Gedung Menara Wijaya Sukoharjo Jalani Uji Swab, Hasilnya?

Advertisement

Setelah melalui pemeriksaan medis, RBH dinyatakan meninggal dunia lantaran kelelahan. Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. "Di tubuhnya juga nggak ada tanda-tanda habis kesenggol kendaraan lain. Memang kelelahan," lanjutnya.

Dari kejadian ini, Polsek Godean langsung menghubungi keluarga yang bersangkutan. Dari keluarga, Bowo mendapat informasi jika RBH memang hobi bersepeda.

Bahkan, keluarga menyebut korban masih kelelahan karena pada Minggu (4/10/2020) kemarin bersepeda sampai Gua Kiskendo di Kulonprogo yang jalurnya menanjak. "Keluarga tidak menyebut ada penyakit bawaan. Mereka kaget, tapi sudah menerima," kata Bowo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif