Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Port-au-Prince--Gempa dahsyat di Haiti telah menimbulkan tragedi kemanusiaan. Bahkan kini, anak-anak pun telah menghilang dari sejumlah rumah sakit (RS) di Haiti.
Menurut UNICEF, badan anak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 15 anak telah menghilang dari rumah sakit. Mereka dikhawatirkan telah diculik sindikat perdagangan anak.
Sejak gempa mengguncang negara miskin Karibia itu, sejumlah anak yang menjadi yatim-piatu, telah dikirimkan ke Eropa untuk diadopsi. Namun beberapa anak lainnya bernasib lebih pahit.
“Kami telah mendokumentasikan, bisa dibilang sekitar 15 kasus anak-anak yang menghilang dari rumah sakit dan tidak sedang bersama keluarga mereka saat itu,” kata penasihat UNICEF Jean Luc Legrand seperti dilansir News.com.au, Sabtu (23/1).
“UNICEF telah bekerja di Haiti selama bertahun-tahun, dan kami tahu masalah perdagangan anak di Haiti yang ada sebelumnya. Dan sayangnya, banyak dari jaringan perdagangan ini punya hubungan dengan ‘pasar’ adopsi internasional,” kata Legrand.
Gempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Haiti pekan lalu diperkirakan telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang. Gempa ini disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat dalam sejarah di wilayah itu.
Ratusan ribu orang lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka. Bahkan hampir setengah juta jiwa penduduk Haiti kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.
dtc/isw