News
Kamis, 2 Maret 2023 - 08:01 WIB

Didatangi Dubes Arab Saudi, Ketua MPR Minta Tambahan Kuota Haji RI

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima menerima kedatangan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (ANTARA/HO-Humas MPR RI)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji bagi jamaah asal Indonesia.

Permintaan tambahan kuota haji itu disampaikan Bamsoet saat menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Advertisement

Penambahan kuota haji diharapkan dapat memangkas masa tunggu keberangkatan haji Indonesia dari yang saat ini rata-rata 20 hingga 30 tahun agar bisa menjadi di bawah 10 tahun.

Menurut Bamsoet, penambahan kuota haji itu diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yakni mencapai 238 juta jiwa atau sekitar 12,5 persen dari penduduk muslim dunia.

Advertisement

Menurut Bamsoet, penambahan kuota haji itu diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yakni mencapai 238 juta jiwa atau sekitar 12,5 persen dari penduduk muslim dunia.

Meskipun demikian, dia tetap mengapresiasi langkah Kerajaan Arab Saudi yang memberikan perhatian besar terhadap Indonesia.

“Terbukti pada tahun 2023, di mana kuota haji untuk jamaah asal Indonesia mencapai 221.000 orang atau terbesar di dunia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya yang dikutip Solopos.com dari Antara, Kamis (2/3/2023).

Advertisement

Hal itu bisa segera terealisasi dengan dukungan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Lahan yang diberikan oleh Arab Saudi untuk pembangunan Indonesian House itu berupa hak sewa selama 99 tahun.

“Namun, terdapat peraturan dari Arab Saudi yang memberikan kewenangan Pemerintah (Royal Commission for Makkah and Holy Sites/RCMC) untuk dapat mengambil lahan tersebut sewaktu-waktu; sehingga belum dapat menjamin kepastian bahwa dalam kurun waktu 99 tahun, lahan tersebut digunakan oleh Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas hal ini,” jelasnya.

Bamsoet menyampaikan selain kerja sama di bidang haji, Indonesia dan Arab Saudi juga memiliki banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan.

Advertisement

“Salah satunya dengan mempermudah akses masuk produk-produk Indonesia ke Arab Saudi, terutama produk halal. Beberapa perusahaan Indonesia telah mendaftarkan produk mereka ke Saudi Food and Drugs Authority (SFDA), namun hingga sekarang SFDA belum memberikan persetujuan,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia berharap Faisal Abdullah H. Amodi dapat membantu Indonesia mendapatkan persetujuan SFDA itu, khususnya untuk produk perikanan yang dibutuhkan jamaah haji asal Indonesia.

Selain itu, Arab Saudi juga dapat berinvestasi pada proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif