News
Selasa, 5 Januari 2010 - 16:29 WIB

Dicekal masuk AS, Konglomerat Indonesia diam-diam berhasil masuk AS

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Washington–Konglomerat Indonesia, James Riady diam-diam telah berhasil masuk kembali ke Amerika Serikat (AS). Padahal dia telah dilarang masuk ke AS setelah mengaku bersalah pada tahun 2001 atas “konspirasi menipu AS” melalui kontribusi ilegal untuk kampanye mantan Presiden AS Bill Clinton dan figur Demokrat lainnya.

Namun tahun 2009 lalu, Riady berhasil menginjakkan kakinya di Arkansas, AS. Itu merupakan satu dari dua kunjungannya ke AS tahun 2009 yang luput dari pemberitaan.

Advertisement

Kedatangan kembali Riady ke AS menimbulkan pertanyaan tajam bagi Departemen Luar Negeri AS di bawah komando Hillary Clinton. Bagaimana dan kenapa milyuner asing yang terkena skandal era-Clinton bisa mendapatkan visa AS. Padahal selama pemerintahan mantan Presiden AS George W Bush, dia tak bisa masuk ke AS.

Kasus yang menjerat Riady terjadi pada akhir tahun 1990-an. Saat itu Riady terlibat dalam skandal penggalangan dana kampanye yang menimbulkan kehebohan politik di Washington. Sebab Partai Republik menuding adanya campur tangan dinas intelijen China dalam politik Amerika.

Kasus itu menyebabkan Riady dan perusahaan milik keluarganya, Lippo Group, dikenai denda US$ 8,6 juta. Penalti terbesar dalam sejarah pelanggaran pendanaan kampanye di AS.

Advertisement

Menurut Riady, seperti dilansir Washington Post, Selasa (5/1/2010), dirinya tidak berjumpa dengan keluarga Clinton selama perjalanannya ke AS tahun 2009 tersebut. Namun diakuinya dia membayar US$ 20 ribu untuk menjadi anggota Clinton Global Initiative, pertemuan tahunan figur-figur terkemuka di bidang politik, bisnis dan kegiatan amal yang disponsori Bill Clinton.

Seorang pejabat Deplu AS menuturkan, Hillary tidak tahu soal keputusan untuk mengizinkan Riady masuk ke AS.

Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, visa Riady dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta setelah pria berusia 52 tahun itu meminta izin untuk pergi ke AS guna menghadiri seremoni wisuda putra dan putrinya. Ditambahkan pejabat tersebut, Riady diizinkan masuk ke AS untuk “tujuan yang sangat sempit.”

Advertisement

Riady pertama kali bertemu Bill Clinton tahun 1978 ketika dia tinggal selama empat bulan di Little Rock, di mana Lippo membeli bank lokal. Saat kembali ke AS pada tahun 1984, Riady tinggal di Arkansas selama dua tahun sebelum pindah ke California dan sering melakukan kontak dengan Gubernur California saat itu, Bill Clinton.

dtc/isw

Advertisement
Kata Kunci : AS Konglomerat Indonesia
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif