News
Jumat, 7 Juli 2017 - 09:47 WIB

Dibuka Menguat 4 Poin, Kurs Rupiah Berbalik Anjlok 17 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nilai tukar rupiah. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Nilai tukar rupiah hari in dibuka menguat 4 poin pada level Rp13.388 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat 4 poin atau 0,03% di Rp13.388 per dolar AS pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (7/7/2017).  Namun kondisi tersebut tak bertahan lama.

Advertisement

Nilai tukar rupiah berbalik melemah 17 poin atau 0,13% ke Rp13.409 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, pukul 08.54 WIB.

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/7/2017).Rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,2% ke level Rp13.392 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.359 – Rp13.398. Setelah dibuka menguat tipis hanya 1 poin di level Rp13.364 per dolar AS, rupiah cenderung bergerak di teritori negatif hingga akhir perdagangan.

Adapun pada perdagangan Rabu (5/7/2017), rupiah ditutup melemah 0,01% atau 1 poin di posisi Rp13.365 per dolar AS.

Advertisement

Sementara itu, Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,09% atau 0,086 poin ke level 96,204 pada pukul 15.58 WIB.

Dolar AS bergerak melemah setelah risalah pertemuan kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (Fed minutes) tanggal 13-14 Juni yang dirilis pada Rabu waktu setempat, menunjukkan terpecahnya pendapat di antara para pembuat kebijakan mengenai laju kenaikan suku bunga AS di masa mendatang.

Menurut risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada 13-14 Juni, para pembuat kebijakan kian terpecah atas prospek inflasi dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi laju kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Advertisement

“Secara keseluruhan, risalah rapat The Fed tersebut terdengar hawkish dalam pandangan saya, karena menyebutkan langkah pengurangan neraca dalam waktu dekat. Namun dolar masih tergelincir, menunjukkan beratnya hal itu,” kata Masafumi Yamamoto, chief forex strategist di Mizuho Securities, seperti dikutip dari Reuters.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif