News
Kamis, 6 April 2017 - 09:40 WIB

Dibuka Melemah, Begini Prediksi Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nilai tukar rupiah. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah ditekan laju indeks dolar AS pagi ini.

Solopos.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,02% atau 3 poin ke Rp13.323 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (6/4/2017). Rupiah melemah di awal dagang, di saat indeks dolar AS tertekan pagi ini.

Advertisement

Kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 11 poin atau 0,08% ke Rp13.320 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.318 – Rp13.337 per dolar AS. Pasar uang diperkirakan pada hari ini merespons notulensi FOMC Maret.

Sebelumnya, indeks dolar Amerika Serikat bergerak flat pada penutupan perdagangan Rabu (5/4/2017) atau Kamis pagi WIB. Pada penutupan perdagangan Rabu (5/4/2017), indeks dolar AS naik 0,02% ke level 100,560. Pasar uang pada perdagangan rabu dipengaruhi sentimen dibukanya catatan rapat Fed.

Notulensi FOMC menyebutkan sebagian besar pejabat mendukung perubahan kebijakan yang akan mengurangi neraca keuangan bank sentral AS (Federal Reserve). Catatan Fed juga mengemukakan sejumlah pejabat menyepakati kenaikan suku bunga dilakukan secara bertahap.

Advertisement

Pasar uang juga memonitor rilis data tenaga kerja yang diserap perusahaan swasta pada Jumat yang akan memberikan sinyal kekuatan ekonomi AS.

Prediksi Pergerakan

Samuel Sekuritas memprediksi rupiah bergerak positif pada perdagangan Kamis (6/4/2017). Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan data AS yang tidak terlalu baik serta koreksi atas Trump Effect yang lebih mendominasi justru membuat S&P 500 tertekan bersamaan dengan turunnya yield US Treasury.

Advertisement

Hal tersebut juga di tengah notulensi FOMC meeting yang menunjukkan optimisme terhadap perekonomian AS dan mewacanakan rencana penyusutan aset hasil serapan program QE yang mencapai US$4,5 triliun.

Adapun, jadwal pertemuan Trump dan Jinping juga memberi kekhawatiran tambahan bahwa perang dagang lebih menjadi prioritas dibandingkan stimulus fiskal.

Sementara itu, kemarin , rupiah masih positif seiring dengan penguatan IHSG dan SUN.  Di Asia, sebagian kurs mulai menguat terhadap dolar. Indeks dolar yang stabil dan yield US Treasury yang turun berpeluang mempertahankan sentimen positif terhadap rupiah.

“Apalagi R&I juga merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive. Ditunggu hari ini consumer confidence index,” katanya dalam riset.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif