News
Senin, 15 Januari 2024 - 12:21 WIB

Di Hadapan Rektor Se-Indonesia, Jokowi Minta Kampus Siapkan SDM Unggul

Newswire  /  Aprianus Doni Tolok  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Senin (15/1/2023). (ANTARA/Tangkapan layar Youtube Unesa)

Solopos.com, SURABAYA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia (FRI) 2024 di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kampus Lidah Wedan pada hari ini, Senin (15/1/2023).

Adapun, forum tahunan kali ini bertema ‘Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Inovatif, dan Adaptif Menuju Indonesia Emas 2045′.

Advertisement

Kepala Negara menyebut perkembangan dinamika global semakin penuh ketidakpastian sehingga perguruan tinggi perlu merumuskan navigasi ketidakpastian politik global, untuk mengharmonisasikan strategi pembangunan yang berorientasi pada manusia, dan budaya Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta perguruan tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul guna menyongsong bonus demografi pada 10 tahun ke depan.

Advertisement

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta perguruan tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul guna menyongsong bonus demografi pada 10 tahun ke depan.

“SDM unggul akan menjadi kunci dan itu yang harus kita persiapkan secara riil dan kongkret. Inilah yang harus kita siapkan karena lima tahun, 10 tahun ke depan, kita akan mendapat bonus demografi,” kata Presiden, Senin, dilansir Antara.

Menurut Presiden, sumber daya alam yang melimpah tapi tidak cukup untuk menjadikan Indonesia negara maju. Paling penting, kata dia, adalah SDM berkualitas.

Advertisement

Presiden lantas menceritakan saat berkunjung ke Amerika Serikat dan pergi ke dua perguruan tinggi di Washington DC dan San Fransisco, ia kaget karena lebih dari separuh mahasiswanya berasal dari China

“Saya kemudian berpikir, inilah yang menyebabkan China melompat maju di 20 tahun terakhir dan melampaui negara negara maju. Kedua India. Saya cari mahasiswa dari Indonesia, ternyata ada lima, sangat kecil sekali,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara saat ke Vietnam, Presiden Jokowi mendapatkan informasi bahwa ada satu perusahaan swasta, Research and Development (R&D) memiliki 2.400 peneliti.

Advertisement

Hal itu, menurut dia, menunjukkan betapa Vietnam. mereka sangat menghargai riset. Sementara di China, ada yang satu perusahaan yang punya 24.000 tenaga R&D.

“Vietnam income per kapita kira-kira 4.200 dolar AS. Kita sekarang sudah 5.100 dolar AS, padahal Vietnam mulai 1975 baru selesai perang. Artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut kenceng. Dan hati-hati income per kapitanya melampaui kita. Kalau kita monoton dan santai saja bisa kelewat Vietnam, ini yang kita tidak mau,” ujar Presiden Jokowi.

Dia menjelaskan lembaga perguruan tinggi punya peran strategis untuk menciptakan SDM unggul dan berkualitas dan bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga yang mau belajar. Selain itu SDM yang kuat fisik, mental, dan moralnya.

Advertisement

“SDM yang inovatif dan menghasilkan karya berkualitas. Di sisi lain perguruan tinggi bertugas menjadi lembaga riset. Karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti dan puluhan ribu mahasiswa untuk pengembangan iptek. Kuncinya di sini,” kata Presiden Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif