News
Jumat, 24 November 2023 - 20:26 WIB

Dewan Pers Beri Penyegaran Puluhan Penguji Uji Kompetensi Wartawan

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu (tengah) bersama jajarannya saat membuka acara Training of Trainer Penyegaran Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Tahun 2023 di Aston Imperial Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/11/2023). (Istimewa/ Dewan Pers)

Solopos.com, BEKASI — Dewan Pers menggelar kegiatan Training of Trainer Penyegaran Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Tahun 2023 di Aston Imperial Hotel Bekasi, Jawa Barat, Jumat-Sabtu (24-25/11/2023).

Kegiatan tersebut diikuti puluhan penguji perwakilan dari 24 lembaga UKW yang terdaftar di Dewan Pers.

Advertisement

Acara dibuka Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu. Di hadapan para penguji wartawan itu, Ninik kembali menegaskan tentang esensi dari UKW.

Menurutnya, UKW saat ini makin penting dilakukan karena kasus pelanggaran etika oleh orang-orang yang mengaku wartawan kian banyak.

Advertisement

Menurutnya, UKW saat ini makin penting dilakukan karena kasus pelanggaran etika oleh orang-orang yang mengaku wartawan kian banyak.

“Ada LSM yang menyaru jadi wartawan, wartawan menyaru jadi LSM. Ujung-ujungnya minta duit, memeras pejabat di daerah,” ujar Ninik saat memberikan sambutan.

Ninik menambahkan, wartawan adalah profesi terbuka di mana setiap orang bisa masuk.

Advertisement

Meskipun demikian, lanjut dia, UKW hanya menjadi salah satu alat untuk menguji kompetensi wartawan.

Praktik di lapangan akan kembali kepada nurani masing-masing wartawan apakah akan bekerja secara profesional atau tidak.

“Yang sudah (jenjang) utama pun punya potensi menyimpang. Siapa yang bisa mengontrol? Ya wartawan itu sendiri sama asosiasi yang sudah kerja sama dengan Dewan Pers. Oleh karena itu penyegaran penguji UKW ini dilakukan sebab kita harus meninjau dan me-refresh kembali materi uji sebagai alat uji untuk memastikan kerja wartawan profesional,” katanya.

Advertisement

Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto mengaku miris saat bepergian ke berbagai daerah di Indonesia dan mendapati praktik pemerasan berkedok liputan terhadap kepala desa masih sering terjadi.

Para pelaku pemerasan itu, kata dia, dipastikan orang-orang yang bukan berprofesi jurnalis.

“Ada juga ASN selingkuh yang diperas, di Blora ada wartawan diarak warga karena memeras kades, dan ternyata bukan wartawan. Yang begini masih banyak terjadi, oknum-oknum yang mengaku wartawan tapi menabrak kredo jurnalisme,” kata Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri di Dewan Pers tersebut.

Advertisement

Kegiatan penyegaran penguji UKW itu direncanakan berlangsung hingga Sabtu sore. Kurang lebih 50 penguji dari 24 lembaga UKW mengikuti kegiatan ini.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif