News
Kamis, 3 Juni 2010 - 11:10 WIB

Dewan HAM PBB selidiki insiden Mavi Marmara

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Swiss— Dewan Hak Asasi Manusia (DHAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengesahkan pembentukan Misi Pencari Fakta Independen Internasional (IIFFM) untuk melakukan investigasi terhadap serangan militer Israel terhadap Kapal Mavi Marmara, yang membawa relawan dan bantuan kemanusiaan menuju ke Jalur Gaza awal pekan ini.

Keputusan itu diambil dalam pertemuan darurat DHAM PBB di Jenewa, Swiss, Rabu (2/6) seperti dilansir vivanews.com, Kamis (3/6).

Advertisement

Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa mengungkapkan bahwa pembentukan misi pencari fakta itu berkat dorongan dari delegasi Indonesia bersama dengan sejumlah negara sesama anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB).

Para anggota IIFM akan dipilih oleh Presiden DHAM untuk segera bekerja dan melaporkan hasil penyelidikannya dalam Sesi ke-15 Sidang DHAM pada bulan September 2010.

“Disahkannya resolusi memberikan pesan kuat kepada masyarakat internasional bahwa apa yang dilakukan oleh Israel tergolong pelanggaran segala aspek dan norma kemanusiaan dan HAM,” kata Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, Dian Triansyah Djani, seusai persidangan di Dewan HAM.

Advertisement

Selain itu, resolusi tersebut juga telah mengutuk keras tindakan ilegal Israel di perairan internasional; menyayangkan jatuhnya korban; meminta Israel mencabut blokade dan memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza ; dan meminta Israel bertanggung jawab atas tindakannya.

Sekretaris Pertama Bidang Politik PTRI Jenewa, Kamapradipta Isnomo, mengungkapkan bahwa resolusi yang disahkan DHAM PBB dilakukan melalui pemungutan suara. Sebanyak 32 negara mendukung (termasuk Indonesia), 9 negara abstain dan 3 negara menolak.

“Delegasi Indonesia yang turut berperan dalam menghasilkan resolusi ini merupakan bukti konkrit konsistensi dan solidaritas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan menjalani kehidupan yang layak,” kata Kamapradipta.

Advertisement

rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif