Solopos.com, JOMBANG — Kehidupan santriwati yang menjadi korban kekerasan seksual oleh Moch Subchi Azal Tsani, 42, alias Mas Bechi, anak kiai ternama di Jombang, Jawa Timur, sangat memprihatinkan.
Mereka sama sekali tidak mendapat perlindungan maupun pembelaan dari Pesantren Shiddiqiyyah. Ironisnya, mereka justru dicap sebagai gerombolan penyebar fitnah.
M, 19, adalah salah satu santriwati yang diduga menjadi korban pelecehan seksual anak kiai ternama di Jombang. Korban sempat mengadukan perilaku Mas Bechi kepada pengurus pondok pesantren.
Dia menulis surat berisi kronologi kejadian yang menimpanya. Surat tersebut ia titipkan kepada orang kepercayaan Mas Bechi agar disampaikan kepada pimpinan pesantren.
Dia menulis surat berisi kronologi kejadian yang menimpanya. Surat tersebut ia titipkan kepada orang kepercayaan Mas Bechi agar disampaikan kepada pimpinan pesantren.
Nahas, surat itu justru beredar di grup percakapan Pesantren Shiddiqiyyah. Sayangnya, bukannya mendapat pembelaan, M justru ditudu membuat fitnah.
Remaja malang itu lantas disidang di hadapan pengurus. Dia diminta membuat surat pernyataan bahwa apa yang diceritakan sebelumnya adalah fitnah.
Baca juga: Fakta Mas Bechi: Sempat Buron, Klaim Bisa Menikahkan Diri Sendiri
M kini tinggal di tempat persembunyian yang terpisah dari orang tuanya. Sebab, selama ini orang-orang suruhan Mas Bechi sering datang ke rumah ayah dan ibunya untuk melakukan intimidasi.
Orang-orang suruhan tersebut meminta M mencabut laporannya ke polisi dan menerima tawaran penyelesaian dari tersangka. Tawaran itu pun ditolak mentah-mentah.
Dia sudah bertekad bulat memperkarakan Mas Bechi, anak kiai di Jombang, agar pelecehan seksual tidak terus berulang.
“Kalau gak ada yang berani melangkah tidak akan berhenti masalah ini. Ya Allah kuatkan saya, saya ambil jalur hukum, saya beranikan diri, saya yakin Allah bersama saya,” ujar M.
Dia tidak pernah menyangka pesantren yang diidamkan sebagai tempat menimba ilmu justru menjadi mimpi buruk. Kehidupannya berubah setelah mengalami penistaan yang sangat keji oleh orang terpandang di dalam pesantren.
Baca juga : Pernah Abaikan Polisi, Mas Bechi: Sampai Kiamat Aku Gak Akan Datang