SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JAKARTA: Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, menangkap enam orang yang diduga teroris di Jakarta. Berdasarkan keterangan petinggi di Mabes Polri, mereka sedang merancang penyerangan pada aparat polisi dengan menggunakan racun sianida. Saat ini mereka tengah menjalani proses pemeriksaan.
Nama keenam orang yang ditangkap itu adalah:
1. Santhanam, 30 tahun, kelahiran Jakarta,
2. Wartoyo, 34 tahun, kelahiran Tegal,
3. Jumarto alias Qomaruddin,
4. Umar, 27 tahun,
5. Paimin,
6. Budi Supriyadi, 30 tahun.
Mereka ditangkap di rumah kontrakan di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Penangkapan enam orang yang diduga anggota terorisme di Jakarta ternyata dilakukan setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua orang di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis malam lalu. “Mereka diduga masuk jaringan Wijayanto, koordinator Al-Qaidah Asia Tenggara,” kata petinggi Mabes Polri, Sabtu (11/6) seperti dilansir Tempointeraktif.
Menurut dia, enam orang yang ditangkap rata-rata masih berusia muda, kelahiran antara tahun 1977 sampai 1984. Selama ini mereka tinggal di Jakarta, mengontrak rumah di beberapa wilayah, termasuk Kemayoran Jakarta Pusat, Tambora Jakarta Barat, dan Kramat Pulo Raya.
Jumat (10/6) malam, enam orang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Mereka berencana menyerang aparat kepolisian menggunakan racun sianida di kantin polisi. Mereka diduga terkait jaringan kelompok Jamaah Islamiyah dan Jamaah Anshorut Tauhid.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi terkait penangkapan terorisme di Pekalongan, Jakarta, dan Penggerebekan di Poso, Sulawesi Tengah. “Indonesia menjadi salah satu basis utama karena masih banyak stok teroris,” kata Nur Huda, pengamat terorisme.(Tempointeraktif)
Foto Ilustrasi