News
Sabtu, 27 November 2010 - 13:11 WIB

Denny: SBY-Basrief sering berinteraksi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ada banyak pertimbangan yang dikaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum memilih Jaksa Agung Basrief Arief. Dahulu, SBY dan Basrief bahkan cukup sering berinteraksi.

“Presiden sudah mendengarkan masukan. Yang jelas, Presiden sudah pernah memilih jaksa non karier, Abdul Rahman Saleh. Di samping itu dalam kabinet, Presiden pernah menunjuk calon jaksa agung dari kalangan internal yakni Hendarman Supandji,” papar Staf Khusus Presiden SBY Bidang Hukum, Denny Indrayana.

Advertisement

Hal ini disampaikan Denny dalam diskusi bertajuk “KPK dan mafia hukum” yang diselenggarakan oleh Trijaya Network di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat Sabtu (27/11).

Dari dua pengalaman itu, menurut dia, Presiden SBY sudah miliki gambaran terkait baik buruk pilih Jaksa Agung dari kalangan eksternal maupun internal.

“Jaksa Agung karir maupun non karir, itu sah menurut UU. Itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ujar dia.

Advertisement

Denny mengatakan, Presiden dan Basrief pernah terlibat berinteraksi cukup sering ketika SBY menjabat sebagi Menko Polhukam dan Basrief bertugas di Kejaksaan.

“Kemungkinan mereka banyak berinteraksi di sana,” kata Denny.

Menurut Denny, Basrief juga sudah merintis karir dari bawah di Kejaksaan.

Advertisement

“Dari nol di Kejaksaan menjadi wakil jaksa agung. Bisa saja ketika menjabat sebagai wakil, dia masih harus ikut apa kebijakan jaksa agung sehingga kemampuan terbaiknya belum keluar,” kata Denny.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif