News
Minggu, 30 April 2023 - 03:46 WIB

Demokrat dan Golkar Sepakat Tolak Eksploitasi Politik Identitas di Pilpres 2024

Newswire  /  Abu Nadzib  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertemuan pimpinan Partai Demokrat dengan Pimpinan Partai Golkar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Solopos.com, BOGOR — Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersepakat dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk tidak melakukan eksploitasi politik identitas di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

AHY menyebutkan, dalam pertemuan dengan Airlangga, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan keprihatinannya atas benturan antar-ideologi yang pernah terjadi di Indonesia.

Advertisement

“Tadi Pak Airlangga betul sekali mengingatkan kepada kita semua jangan sampai Pemilu 2024 ini seperti ada pembelahan atau benturan keras antara anak bangsa sendiri,” kata AHY seusai pertemuan pimpinan Partai Demokrat dan pimpinan Partai Golkar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).

Menurut AHY, bukan hanya tak sehat eksploitasi politik identitas berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia.

Bahkan, ekploitasi politik identitas bisa memakan korban jiwa.

Advertisement

“Bukan hanya tidak sehat tapi juga berbahaya, dan banyak korban ya. Bukan hanya korban politik tapi juga korban jiwa, jangan sampai terjadi lagi dalam sejarah politik bangsa kita,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Partai Demokrat, kata AHY, akan menentang keras berbagai gerakan radikal yang berpotensi menghancurkan persatuan di Indonesia.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku rindu terwujudnya pesta politik yang bahagia di Indonesia, dengan tidak saling memecah-belah satu sama lain.

Advertisement

Ia mengatakan partainya dengan Demokrat sepakat bahwa sebelum dan setelah Pemilu tetap bersama membangun negeri.

“Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner take it all, tapi kita ingin Indonesia raya. Kita bukan seperti di Amerika, demokrasi yang ke barat-baratan itu demokrasi yang the winner take itu all, sedangkan kita demokrasi Pancasila. Jadi siapapun yang menang, mari kita bersama-sama membangun negeri,” papar Airlangga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif