News
Rabu, 20 Mei 2015 - 18:25 WIB

DEMO MEI 2015 : Demo Menpora, Mahasiswa Bawa Babi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demo mahasiswa di Kemenpora membawa babi sebagai simbol kekecewaan (Liputan6)

Demo Mei 2015 diwarnai aksi puluhan mahasiswa yang mendemo Menpora dengan membawa seekor babi.

Solopos.com, JAKARTA — Demo Mei 2015 diwarnai aksi unik mahasiwa yang membawa seekor babi. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Anti Intervensi (Banter) melakukan aksi di depan gerbang kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Liputan6.com, Rabu (20/5/2015), puluhan mahasiswa ini menuntut pertanggungjawaban dana operasional Tim Sembilan dan Tim Transisi, Rabu siang. Mereka juga menuntut Menpora Imam Nahrawi tidak lagi menjabat sebagai Menpora di Kabinet Kerja Presiden Jokowi.

Mahasiswa yang kesal aksinya tidak ditanggapi lalu menggiring seekor babi masuk ke dalam lingkungan kemenpora. Babi dijadikan sebagai simbol kekecewaan pendemo atas kinerja Menpora.

“Ini bukan puncaknya karena sampai hari keenam kami belum bisa berbicara dengan Menpora. Kami biarkan babi ini masuk ke dalam, terserah mau diapakan karena ini sebuah simbol kekecewaan pada kinerjanya,” kata koordinator lapangan aksi, Bayu Mahendra.

Advertisement

Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, Banter menyerukan beberapa tuntutan kepada Menpora. Pertama, mereka meminta kepada Presiden Jokowi agar mencopot Menpora Imam Nahrawi.

“Apabila Menpora masih ngotot melanjutkan pemerintahannya, kami akan melakulan konsolidasi untuk menjatuhkannya,” kata salah satu orator dalam demo, Halimudin.

Kedua, menuntut agar pembinaan pemuda dan olahraga dijalankan dengan baik.”Berikan gedung ini pada atlet-atlet yang tidak punya rumah. Seharusnya Kemenpora menciptakan pemuda yang berprestasi dan punya kehidupan yang layak,” pungkas Halimudin.

Advertisement

Demonstrasi di depan gerbang Kemenpora ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas, seperti Universitas Bung Karno, Universitas Ibnu Chaldun, dan Universitas Negeri Jakarta.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, meski didemo banyak mahasiswa, Tim Transisi  resmi mendapatkan SK penugasan, Tim Transisi PSSI mulai bekerja, Selasa (19/5/2015). Sebanyak 13 orang tergabung dalam tim ini dari komposisi semula 17 orang.

Ridwan Kamil menjadi orang keempat yang telah menyatakan mundur dari Tim Transisi. Sebelumnya  Velix Wanggai,Darmin Nasution, dan Farid Husain, memutuskan untuk mengundurkan diri dengan berbagai alasan.

Orang terakhir yang mengundurkan diri dari Tim Transisi adalah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Mantan anggota Komite Normalisasi ini memutuskan tidak jadi bergabung dengan Tim Transisi karena pada Senin (18/5/2015) kemarin belum ada Surat Keputusan (SK) tentang penunjukan dirinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif