SOLOPOS.COM - Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu. (Istimewa/Youtube)
Demo 4 November meminta Ahok dihukum lantaran dianggap telah menistakan agama Islam.
Solopos.com, JAKARTA – Calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama, Senin pekan depan. Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.
“Rencana Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Pemanggilan sebagai saksi,” kata Ari Dono Sukmanto di Gedung Bareskrim, Kamis (3/11/2015) di Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta.
Menurut Kabareskrim seperti dikabarkan Antara, ini merupakan pemanggilan pertama Ahok sebagai saksi. Sebelumnya, pada 24 Oktober lalu, Ahok mendatangi Bareskrim untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait kasus ini. Kedatangan tersebut merupakan inisiatif Ahok sendiri.
Sejauh ini Kepolisian sudah meminta keterangan 22 saksi, yang tujuh di antaranya saksi ahli. Para saksi ahli tersebut berasal dari Majelis Ulama Indonesia, ahli tafsir, ahli hukum pidana dan ahli bahasa.
Sebelumnya, potongan video Ahok berbicara di depan warga Kepulauan Seribu beredar viral di media sosial terkait pernyataannya yang menyinggung surat Al Maidah ayat 51 sehingga pernyataannya tersebut mengundang kontroversi publik.
Ahok sudah menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagramnya, @basukibtp dan menganjurkan masyarakat melihat langsung video versi utuh agar dapat menerima pernyataannya secara lengkap tanpa dipotong, terutama pada menit 23.40 hingga 25.35.