News
Kamis, 7 Oktober 2021 - 16:59 WIB

Dekat dengan PDIP Tak Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertemuan Megawati dan Prabowo pasca-Pemilu 2014 lalu. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Kedekatan PDIP dengan Prabowo Subianto beberapa waktu terakhir yang dinilai menjadi sinyal dukungan untuk mantan menantu Soeharto itu dalam Pilpres tak berpengaruh banyak pada elektabilitas Prabowo.

Survei eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan wacana pencalonan Prabowo Subianto oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan suara Prabowo.

Advertisement

Baca Juga: Ganjar dan Anies Salip Prabowo di Bursa Capres 2024 

“Ada kecenderungan, Ganjar Pranowo mengungguli suara Prabowo, bahkan ketika Prabowo didukung oleh PDIP,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam rilis temuan survei bertajuk Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024 di Jakarta pada Kamis (7/10/2021).

Survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.

Advertisement

981 Responden

Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Deni Irvani menjelaskan metode survei eksperimen adalah satu cara untuk menguji hubungan kausal antara variabel independen dan dependen dalam survei opini publik.

Berbeda dengan survei-survei biasa di mana hubungan kausal hanya berdasarkan asumsi dan teori, survei eksperimental menunjukkan hubungan kausal itu secara metodologis sehingga dapat menghasilkan temuan yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan kausal tersebut secara lebih meyakinkan.

Advertisement

Baca Juga: Surat Nominasi Beasiswa PIP Berkop Puan Maharani Beredar di Solo 

Dalam survei eksperimen, sebab ditetapkan lewat suatu desain eksperimen dengan memberikan treatment secara acak kepada responden kemudian melihat pengaruhnya pada akibat.

Dalam eksperimen ini, kata Deni, sampel (981 resonden) dibagi secara acak ke dalam 3 kelompok (1 kelompok kontrol dan 2 kelompok treatment), sehingga jumlah sampel di setiap kelompok rata-rata sekitar 327 responden dan margin of error-nya sekitar +/- 5,5%.

Beda Pertanyaan

Masing-masing kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda.

Advertisement

Dalam eksperimen ini, pilihan responden dibatasi pada Ganjar versus Prabowo.

Alasannya, karena dalam dua tahun terakhir dua nama ini secara konsisten berada pada urutan teratas pertama dan kedua.

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan calonnya adalah Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, ada 50% yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 41% tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 9% tidak tahu/tidak jawab.

Treatmen 1

Dalam survei eksperimen ini, PDIP menjadi treatmen 1.

Advertisement

Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan didukung oleh PDIP.

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, PDIP tidak mencalonkan Ganjar Pranowo, tetapi Ganjar dicalonkan oleh partai lain dan PDIP mencalonkan Prabowo Subianto, ada 43% yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40% tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17% tidak tahu/tidak jawab.

Treatmen Puan

Di samping itu, dalam eksperimen ini, Puan Maharani diperlakukan sebagai treatment 2.

Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan dari PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Puan Maharani dari PDIP sebagai calon wakilnya, ada 44% yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40% tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17% tidak tahu/tidak jawab.

Baca Juga: Sebagian Baliho Kepak Sayap Puan Maharani di Solo Diturunkan, Kenapa? 

Advertisement

Deni menyatakan hasil pengujian statistik menunjukkan pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.

Elektabilitas Ganjar (vs Prabowo) ketika ada informasi bahwa PDIP mencalonkan Prabowo sedangkan Ganjar dicalonkan partai lain tidak berbeda signifikan dengan elektabilitas Ganjar tanpa informasi siapa yang dicalonkan oleh partai.

Begitupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar.

“Ada kecenderungan Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto bila calon hanya mereka berdua,” tegas Deni.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif