News
Kamis, 13 September 2018 - 19:12 WIB

Dedi Mulyadi Peringatkan Farhat Abbas Soal "Pilih Jokowi Masuk Surga"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BANDUNG</strong> &mdash; Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Farhat Abbas kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Pengacara kondang itu menyebut pemilih Jokowi akan masuk surga. Sebaliknya, mereka yang tidak memilih calon presiden petahana itu akan masuk neraka.</p><p>Pernyataan yang dikeluarkan melalui akun Instagram Farhat itu sontak mengundang komentar berbagai pihak. Kritik itu salah satunya datang dari kubu koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf sendiri, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.</p><p>Menurut Dedi, kalimat yang dilontarkan mantan suami Regina itu sangat ringan di mulut. Akan tetapi, implikasi negatifnya terhadap nilai moral politik sangat kuat. Selain itu, dia memandang pernyataan itu sangat tidak strategis namun keluar dari mulut seorang juru bicara.</p><p>&ldquo;Kalimatnya cukup ringan, tetapi menyeret agama yang suci ke dalam politik pragmatis. Saya kira itu sangat tidak strategis,&rdquo; katanya dalam rilis yang diterima <em>Bisnis/JIBI</em>, Rabu (12/9/2018) malam.</p><p>Sebagai budayawan, dirinya mengaku tidak sepakat dengan pandangan yang mengatasnamakan kuasa Allah dalam politik. Apalagi, dengan membawa dua instumen pembalasan amal ibadah manusia, yakni surga dan neraka. Menurut Dedi, pandangan tersebut sangat kontraproduktif.</p><p>&ldquo;Baiknya sih melakukan pendidikan politik melalui pernyataan-pernyataan yang kita lontarkan. Sebenarnya konten Pak Jokowi ini sangat banyak karena hasil kerja beliau sudah terasa. Karena itu, nalarnya harus diarahkan menuju pemahaman kualitas program,&rdquo; ujarnya.</p><p>Selain itu, kokohnya suprastruktur dan infastruktur ekonomi Indonesia menurut Dedi sangat perlu disiarkan. Kondisi ekonomi Indonesia yang prudent menurut dia justru terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global.</p><p>&ldquo;Silakan cek saja, masyarakat Indonesia masih bisa tuh belanja di pasar. Para petani masih bisa tenang mengolah sawah dan ladang. Sektor industri kita bertahan dan berproduksi maksimal. Kenapa tidak ini saja yang disampaikan ke publik?&rdquo; katanya heran.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif