News
Senin, 21 Januari 2013 - 21:46 WIB

DEBAT TV ONE Kritisi 100 Hari Jokowi-Ahok: "Hanya Pencitraan"

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Twitter

Twitter

SOLO—Acara Debat TV One yang digelar stasiun televisi TV One, Senin (21/1/2013) malam mengambil tema Apa Kabar Jakarta Baru?

Advertisement

Tema tersebut diambil mengkritisi 100 hari pemerintahan Jokowi-Ahok yang jatuh pada Selasa (22/1) besok. Hadir sebagai nara sumber yakni Ruhut Sitompul (Partai Demokrat), Aria Bima (PDIP), Fadli Zon (Gerindra).

Diskusi yang menghadirkan host Alvito Deanova itu juga menghadirkan tamu-tamu undangan sejumlah tokoh.

Ridwan Saidi (budayawan Betawi) mengaku melihat langsung kerja Jokowi-Ahok. “Dia merespons positif mengenai budaya Betawi. Termasuk layanan lewat SMS. Jadi perubahan itu besar. Semua direspons,” ujarnya.

Advertisement

Hal  berbeda diungkapkan Mustafa A, aktivitis pemuda Muhammadiyah. Dia mengkritisi cukup banyak janji-janji yang dilanggar Jokowi-Ahok. Sebagai contoh program Jakarta Sehat, ternyata fasilitas tak bisa dinikmati.

“Ada berbagai rumah sakit yang menolak dengan layanan kartu sehat. Dia (Jokowi) itu seharusnya berpikir soal banjir, karena banjir itu sudah siklus lima tahunan. Tapi yang terjadi, Jokowi melakukan kegiatan yang membesarkan namanya, bukan untuk kepentingan rakyat. Sudah banyak janji yang dilanggar,” jelasnya.

Andrinof Chaniago, pengamat politik yang juga pernah menjadi tim sukses Jokowi-Ahok, mengapresiasi kritik Jokowi-Ahok. Ternyata, ujarnya, kondisi di lapangan yang ditemui Jokowi-Ahok masalahnya sangat besar.  “Orang yang ingin melakukan perubahan tapi ternyata yang ditemukan lebih dari yang dibayangkan, jadi marahnya Ahok itu menurut saya sebagai cara agar tujuan tercapai. Ada juga yang baik buat rakyat. Misalkan soal efisiensi anggaran.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif