News
Selasa, 12 Desember 2023 - 20:32 WIB

Debat Capres 2024: Prabowo Ditanya Soal Penyelesaian Konflik Papua

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dibopong menyalami pendukungnya dalam acara konsolidasi tokoh agama dan masyarakat di Pool Primajasa, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (2/12/2023). Prabowo menjanjikan upah murah jika dirinya terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024. (Antara)

Solopos.com, SOLO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat perdana calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang berkompetisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 malam ini, Selasa (12/12/2023). Pada segmen kedua, para capres menjawab pertanyaan dari panelis dan diberi kesempatan saling menanggapi.

Kali ini, para capres akan saling bertanya dan beradu argumentasi tentang enam sub tema, pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Advertisement

Pada segmen kedua ini, kesempatan pertama diberikan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Adapun tema yang didapatkan adalah HAM. Pertanyaan yang diberikan adalah, “bagaimana cara menyelesaikan konflik di Papua secara komprehensif?”

Prabowo pun menjawab jika menyelesaikan konflik di Papua sangat rumit karena terjadi gerakan separatisme dan adanya campur tangan asing.

“Kita melihat kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia pecah. Untuk itu, masalah HAM menjadi yang harus diutamakan. Utamanya kita harus melindungi rakyat Papua. Sebab, kelompok teroris menyerang rakyat Papua itu sendiri. Rencana saya pertama menegakkan hukum, memperkuat aparat di situ, mempercepat pembangunan ekonomi, dan Presiden Jokowi adalah presiden yang paling banyak ke Papua. Peningkatan ekonomi di Papua di masa Jokowi adalah yang paling cepat. Saya akan melanjutkan semua itu, melindungi rakyat Papua dan melindungi HAM,” katanya.

Advertisement

Hal itu ditanggapi oleh Ganjar Pranowo dengan menawarkan solusi bermodel dialog. “Dialog menjadi sesuatu yang penting agar seluruh kelompok yang ada di sana bisa duduk bersama. Pak Prabowo, apakah bapak setuju dengan model dialog yang saya tawarkan itu?” tanya Ganjar.

Sementara Anies Baswedan selaku capres nomor urut 1 menyatakan, akar masalah konflik di Papua bukanlah kekerasan.

“Masalah utamanya adalah tiadanya keadilan di tanah Papua. Jadi, tujuannya bukan meniadakan kekerasan. Damai itu bukan meniadakan kekerasan, tapi menghadirkan keadilan. Melakukan dialog dengan semua dengan partisipatif,” katanya.

Advertisement

Prabowo pun menyetujui usulan Ganjar Pranowo untuk mengajak masyarakat Papua berdialog. Namun, dia tidak sepenuhnya setuju dengan Anies Baswedan.

“Kita harus ada pendekatan dialog, saya juga setuju. Tunggu dulu aku mau jawab. Jadi, benar keadilan. Benar sekali, harus ada keadilan. Tapi, tidak sesederhana itu, Pak Anies. Ada faktor-faktor lain, Pak Anies. Ada faktor geopolitik, faktor ideologi, jadi tidak gampang. Kita sependapat, kita tegakkan keadilan, ini masalah bangsa, semua harus kita rangkul,” tegasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif