News
Selasa, 24 Juni 2014 - 10:15 WIB

DEBAT CAPRES 2014 : Prabowo Dinilai Terlalu Banyak Wacana, ke Mana Tim Penasihat?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prabowo (kiri) dan Jokowi (kanan) saat Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Holiday, Minggu (22/6/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Capres Prabowo Subianto dinilai terlalu banyak wacana dalam debat capres ketiga dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin pada Minggu (22/6/2014) malam. Tim penasihat di belakang Prabowo pun dipertanyakan kinerjanya.

Menurut anggota tim pemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Luhut Panjaitan, banyaknya wacana yang dilontarkan Prabowo dalam debat capres diyakini tidak dapat membuat implementasi ke bawah. Banyak pengamat juga menilai Prabowo Subianto lebih banyak bermain di gagasan besar, sementara Jokowi banyak bermain di implementasi.

Advertisement

“Ternyata beliau [Prabowo] hanya ada dalam tataran wacana saja, tidak bisa membuat implementasi ke bawah,” tutur Luhut Panjaitan di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Menurut Luhut, ada yang salah dengan penasehat Prabowo. Pasalnya, penasehat Prabowo tidak memberikan masukan yang baik sebelum dimulainya debat capres. Sehingga berbagai pernyataan yang dilontarkan Prabowo dalam debat hanya sebatas retorika semata.

“Saya pikir penasehatnya juga agak salah juga, kenapa tidak memberikan masukan yang baik,” kata Luhut.

Advertisement

Kendati demikian, Luhut Panjaitan mengakui bahwa seorang pemimpin tidak perlu mengetahui semuanya. Cukup melalui penasehat yang ada di bidangnya masing-masing.

“Karena tidak mungkin pemimpin itu, dia tahu semuanya. Musti penasehatnya memberikan saran dan pendapat,” tukas Luhut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif